Detik-Detik Hamas Bebaskan Sandera Israel, Dikawal Ketat Brigade Al Qassam
GAZA, iNews.id - Pasukan Pertahanan Israel (ISF) dan badan intelijen dalam negeri Shin Bet merilis pernyataan bersama bahwa ketiga warganya yang disandera telah memasuki negara itu, Minggu (19/1/2025) waktu setempat. Ketiga sandera itu merupakan perempuan Israel pertama yang dibebaskan Hamas sebagai bagian kesepakatan gencatan senjata.
Detik-detik pembebasan ketiga sandera tersebut menjadi perhatian internasional. Sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al Qassam membawa mereka ke Alun-Alun As Saraya di Kota Gaza. Kemudian Al Qassam menyerahkan mereka ke Palang Merah Internasional untuk dibawa ke Israel.
Ribuan orang berkumpul di alun-alun untuk menyaksikan penyerahan sandera tersebut. Sementara pasukan Al Qassam tampak menghalau warga yang berusaha mendekati mobil sandera.
Sementara itu setelah memasuki Israel, para sandera dikawal oleh pasukan khusus. Mereka kemudian dibawa ke fasilitas kesehatan untuk menjalani pemeriksaan medis awal.
Sementara itu Israel akan membebaskan sekitar 90 tahanan Palestina pada hari pertama gencatan senjata ini. Mereka ditahan di penjara Tepi Barat maupun Yerusalem Timur. Sesuai kesepakatan gencatan senjata tahap pertama, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel. Sementara Israel akan membebaskan 90 tahanan Palestina.
Identitas 3 Sandera Israel
Ketiga sandera itu adalah Romi Gonen (24), dari Israel utara. Dia dibawa para pejuang Gaza dalam penyergapan di festival musik Supernova pada 7 Oktoher 2023.
Dia sedang melarikan diri menggunakan mobil saat menghubungi ibunya untuk menceritakan seputar kejadian hingga kontak terputus. Setelah itu mobil yang digunakan Gonen ditemukan dalam kondisi kosong. Pihak berwenang Israel melacak telepon yang digunakan Gonen telah berada di Gaza.
Sandera lain yang dibebaskan adalah Emily Damari (28). Dia besar di Kfar Aza, sebuah komunitas kibbutz di dekat perbatasan selatan Israel dengan Gaza.
Damari sedang berada di rumah saat para pejuang Hamas menyerbu. Dia lalu dibawa ke Gaza.
Berikutnya adalah Doron Steinbrecher (31), seorang perawat hewan. Dia diculik dari Kfar Aza.
Pada hari kejadian, Steinbrecher yang juga berkewarganegaraan Rumania, meninggalkan pesan untuk orang tuanya yang memberi tahu bahwa dia telah diculik.
Dia sempat muncul bersama dua sandera lainnya dalam sebuah video yang dirilis oleh Hamas pada Januari 2024.