Survei Indikator: Mayoritas Masyarakat Puas dengan Kinerja Presiden Prabowo
JAKARTA, iNews.id - Mayoritas masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Presiden Prabowo Subianto. Hal ini terlihat dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan sebanyak 79,3 persen masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Prabowo.
Adapun hal ini berdasarkan rilis survei tentang evaluasi publik terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih periode 16-21 Januari 2025.
Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden Prabowo mencapai 79,3 persen, yang terdiri dari 13,5 persen responden menyatakan sangat puas, dan 65,8 persen menyatakan cukup puas.
“Dengan pengukuran yang sama tetapi dengan objek yang berbeda karena kita punya Presiden baru pada November 2024, itu presiden Prabowo Subianto yang mengatakan puas 13,5 persen, yang mengatakan cukup puas 65,8 persen total ada 79,3 persen pada waktu 16 hingga 21 Januari 2025,” ujar Burhanuddin dalam Rilis Temuan Survei Nasional: “Evaluasi Publik atas Kinerja Presiden dan Kabinet Merah Putih” secara virtual, Senin (27/1/2025).
Burhanuddin menambahkan, responden yang diambil sampel untuk survei sebanyak 1.220 orang yang tersebar di 38 Provinsi di Indonesia. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Pertama adalah bagaimana responden kami yang tersebar di 38 provinsi itu mempersepsi kinerja presiden Prabowo Subianto. Kami memberikan pertanyaan yang standar sejak awal reformasi sampai sekarang di pertanyaan yang biasa dipakai oleh lembaga-lembaga internasional untuk mengukur kinerja,” kata dia.
Burhanuddin juga mengungkapkan bahwa hasil ini tidak jauh berbeda dengan survei Kompas pada awal Januari 2025, yang mencatat tingkat kepuasan sebesar 80,9 persen. Meski terdapat sedikit perbedaan angka, secara statistik hasil kedua survei dinilai serupa.
Foto Anggita Sari, Wanita Cantik Asal Pesawaran Viral di TikTok karena Aksi Membajak Sawah
“Jadi, kalau kita bandingkan dengan survei terakhir Kompas awal Januari, itu mirip ya, Kompas bukan 80,9 persen kami menemukan 79,3 persen. Sedikit lebih rendah dibanding Kompas tetapi secara statistik tidak berbeda antara penemuan Kompas dengan temuan Indikator Politik Indonesia. Mungkin perbedaannya karena waktunya juga tidak sama antara survei Kompas dengan survei indikator tetapi statistik tidak signifikan,” tuturnya.
“Kami juga menemukan mereka yang tidak puas atas kinerja Presiden Prabowo sebagai presiden pada waktu 100 hari pemerintahan beliau, jadi kita menghitung 100 hari per 20 Oktober jadi besok adalah tepat 100 hari survei dilakukan kurang lebih beberapa hari sebelum 100 hari,” ucapnya.
Survei ini, kata Burhanuddin, juga mencatat bahwa 16,9 persen responden menyatakan kurang puas atau tidak puas terhadap kinerja Presiden Prabowo.
“Nah, hasilnya ada 16,9 persen warga negara di Indonesia yang terpilih dalam survei kami yang menyatakan kurang puas atau tidak puas,” katanya.
Burhanuddin pun membandingkan hasil survei ini dengan awal pemerintahan presiden sebelumnya. Presiden Joko Widodo, misalnya, mengalami penurunan approval rating di 100 hari pertama akibat kebijakan kenaikan harga BBM pada periode pertama pemerintahannya di tahun 2014.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadapi drama century dan politik pada masa awal pemerintahannya.
“Jadi ini modal politik yang besar sekali buat Presiden Prabowo Subianto, mengindikasikan bulan madu politik dengan publik belum berakhir ini agak berbeda dengan misalnya bandingkan dengan masa pemerintahan Jokowi awal periode pertama yaitu Oktober 2014 sampai Januari 2015," ujarnya.
"Kita melakukan survei bulan Januari 2014, 100 hari setelah beliau dilantik sebagai Presiden, approval ratingnya terdampak oleh kebijakan yang tidak populer yaitu menaikkan harga BBM. Kemudian juga berbeda dengan Presiden SBY yang mengalami bulan madu politik yang singkat karena ada drama century dan politik,” tuturnya.