Menteri Imipas Targetkan 7 Lapas Baru Rampung Tahun Ini, Atasi Overkapasitas
MALANG, iNews.id - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan pembangunan tujuh lembaga pemasyarakatan (Lapas) baru rampung pada tahun 2025. Penambahan fasilitas pemasyarakatan ini bertujuan untuk mengatasi persoalan over kapasitas narapidana di sejumlah Lapas yang sudah kritis.
Menurut Menteri Imipas, dari rencana awal 13 Lapas baru, hanya tujuh yang diprioritaskan karena keterbatasan anggaran akibat efisiensi pemerintah.
“Kita prioritaskan di 7, karna anggarannya terbatas, kita prioritaskan 7 untuk bisa selesaikan tahun ini dan bisa paling tidak mengurai masalah over capacity,” ujar Agus Andrianto usai kunjungan kerja di Desa Maguan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (28/7/2025).
Salah satu Lapas yang sedang dibangun terletak di Nusakambangan. Fasilitas itu tak hanya berfungsi sebagai tempat tahanan, tetapi juga pusat pelatihan kerja bagi warga binaan.
Thom Haye Bicara Peluang Persib Bandung Kejar Borneo FC di Klasemen Sementara Super League 2025-2026
“Iya termasuk di Nusakambangan, kalau di Nusakambangan yang disampaikan Pak Kakanwil, di sana sedang kita bangun suatu modul balai latihan kerja,” kata Agus.
Dia berharap, melalui pelatihan kerja, para narapidana bisa memperoleh keterampilan sebagai bekal saat kembali ke masyarakat.
Dalam kunjungannya, Menteri Imipas juga menekankan pentingnya rehabilitasi bagi narapidana yang merupakan pengguna narkoba.
Agus mendorong kerja sama dengan pemerintah daerah untuk menyiapkan fasilitas rehabilitasi khusus, agar warga binaan yang benar-benar pecandu bisa dipulihkan.
“Kita juga minta yang betul-betul pencandu dan penyalahguna narkoba, tadi saya minta ke bupati wali kota membantu menyiapkan fasilitas rehab. Mudah-mudahan kerjasama dengan Pemda nanti supaya kita bisa lakukan rehab, kepada warga binaan yang betul-betul menjadi pecandu dan penyalahguna narkoba,” katanya.
Dalam program pemberdayaan warga binaan, Kemenimipas juga tengah menyiapkan ratusan mesin jahit serta program budi daya perikanan dan peternakan.
Di Nusakambangan, akan dibangun balai latihan dengan 150 mesin jahit untuk kegiatan konveksi warga binaan.
“Ada 150 balai latihan, untuk 150 mesin jahit yang akan jadi tempat pelatihan bagi warga binaan untuk pembangunan konveksi di Nusakambangan,” ujarnya.
Agus mencatat, ada sekitar 280.000 warga binaan yang bisa dilibatkan dalam kegiatan produktif. Dia menilai potensi ini sangat besar dan bisa menjadi bagian dari solusi tenaga kerja, apalagi mereka tidak menuntut UMR maupun melakukan aksi demonstrasi.
“280.000 bukan jumlah kecil, artinya kita bisa memanfaatkan mereka, ini satu mereka tidak pernah unjuk rasa, kedua tidak pernah menuntut UMR. Jadi saya menghimbau ke para pengusaha atau pelaku - pelaku usaha di daerah termasuk teman-teman di Lapas, untuk secara aktif berkomunikasi dengan seluruh stakeholder yang ada di daerah,” ucapnya.








