Iran Akan Balas jika Diserang AS dan Israel Lagi: Kehancurannya Tak Akan Bisa Ditutup-tutupi!

Iran Akan Balas jika Diserang AS dan Israel Lagi: Kehancurannya Tak Akan Bisa Ditutup-tutupi!

Berita Utama | inews | Selasa, 29 Juli 2025 - 08:21
share

TEHERAN, iNews.id - Iran tak gentar dengan ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan menyerang kembali negaranya. Trump mengatakan militer AS bisa menyerang kembali Iran jika melanjutkan aktivitas pengayaan uranium di fasilitas nuklir yang telah dibom.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengatakan negaranya akan membalas jika AS dan Israel menyerang kembali negaranya. Dia memastikan dampak dari pembalasan Iran akan sangat keras dan tidak mungkin lagi bisa ditutup-tutupi.

"Iran tahu persis apa yang terjadi selama agresi Amerika-Israel baru-baru ini, baik terhadap kami maupun musuh, termasuk seberapa besar (kehancuran) serangan yang masih disensor," katanya, dalam pernyataan di media sosial X, dikutip Selasa (29/7/2025).

Jika agresi terulang, kata dia, Iran tidak akan ragu-ragu untuk membalas dengan cara lebih dahsyat dibandingkan serangan sebelumnya.

Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Turnberry, Skotlandia, pada Senin, Trump mengancam akan menyerang Iran lagi jika memulai kembali aktivitas nuklir di tiga fasilitas yang telah dibom pada 22 Juni lalu. 

AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan, melibatkan pesawat pengebom strategis B-1 Spirit serta bom penghancur bunker.

Trump mengatakan Iran telah mengirim "sinyal buruk" dengan berupaya melanjutkan kembali program nuklirnya. Oleh karena itu setiap upaya untuk memulai kembali program nuklir akan segera digagalkan.

"Kita telah menghancurkan potensi nuklir mereka. Mereka bisa saja memulainya lagi. Jika mereka melakukannya, kita akan menghancurkannya lebih cepat daripada Anda bisa mengacungkan jari," kata Trump.

Para pejabat Iran menegaskan tidak akan menghentikan pengayaan uranium meskipun tiga fasilitas nuklirnya dibom. Sampai saat ini Iran belum mengungkap bagaimana kondisi uranium yang telah diperkaya 60 persen setelah serangan AS, termasuk kondisi peralatan pengayaan uraniumnya. 

Iran hanya menegaskan fasilitas tersebut hancur akibat serangan AS. Namun para pakar intelijen meragukan fasilitas tersebut benar-benar hancur. Bahkan mereka memperkirakan Iran bisa melanjutkan pengayaan uranium dalam hitungan bulan.

Topik Menarik