Prabowo Ungkap Pelajaran dari Bencana Sumatra: Negara Tak Boleh Kalah oleh Korporasi
JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pelajaran penting dari bencana Sumatra adalah perlunya negara bersikap tegas dalam mengelola sumber daya dan tidak tunduk pada kepentingan segelintir pihak, termasuk korporasi. Penegasan itu disampaikan Prabowo saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara.
Menurut Prabowo, salah satu pelajaran besar yang harus diambil adalah pentingnya pengelolaan sumber daya nasional secara disiplin. Dia menyoroti masih banyaknya kebocoran yang terjadi akibat praktik ilegal seperti pembalakan hutan, pertambangan ilegal dan penyelundupan yang berdampak besar terhadap ekonomi dan lingkungan.
“Pelajaran yang kita simak dari ini semua bahwa kita perlu benar-benar mengelola sumber daya kita. Banyak sekali sumber daya kita yang bocor sedikit demi sedikit kita tutup,” kata Prabowo.
Presiden juga menegaskan penegakan hukum harus dilakukan secara serius, termasuk terhadap aparat yang terlibat atau melindungi kegiatan ilegal.
“Saya harap Panglima TNI dan Kapolri benar-benar menindak aparat-aparatnya yang melindungi kegiatan penyelundupan ini dan juga kegiatan-kegiatan ilegal, pelanggaran hukum, ini harus kita hadapi dengan serius,” ujarnya.
Dalam konteks kebijakan nasional, Prabowo menekankan arah pengelolaan ekonomi dan sumber daya harus kembali pada amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Dia mengingatkan, negara tidak boleh kalah oleh kepentingan korporasi.
“Tidak boleh ada korporasi yang mengalahkan negara. Kita butuh korporasi, kita butuh dunia usaha swasta, tetapi dia tidak boleh mengatur negara dan mengalahkan negara,” kata Prabowo.
Prabowo menegaskan, bumi, air dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Presiden juga mengungkapkan, pemerintah telah mengambil langkah tegas dengan mencabut dan menguasai kembali jutaan hektare lahan konsesi serta menghentikan sementara penerbitan izin baru di sektor kehutanan dan pertambangan untuk dilakukan evaluasi menyeluruh.
Konsesi yang disalahgunakan dan tidak memberikan manfaat bagi kepentingan nasional tidak boleh dibiarkan.
Prabowo mengajak seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat untuk bergotong royong membangun kemakmuran bersama serta memastikan negara hadir dan berpihak kepada rakyat.
“Tidak boleh segelintir orang menikmati kekayaan Indonesia. Rakyat masih banyak yang susah,” kata Prabowo.
Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas di lapangan, termasuk TNI, Polri, tenaga kesehatan dan aparatur negara yang bekerja di tengah risiko demi melindungi rakyat.










