Mauricio Souza Tegaskan Mental Rizky Ridho Tak Goyah Meski Gagal Raih Puskas Award 2025
JAKARTA, iNews.id – Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, menegaskan kegagalan meraih Puskas Award 2025 tidak memengaruhi kondisi mental Rizky Ridho.
Rizky Ridho sebelumnya masuk nominasi Puskas Award 2025 berkat gol spektakulernya ke gawang Arema FC. Gol tersebut tercipta lewat tendangan jarak jauh dari tengah lapangan dan langsung menyedot perhatian publik sepak bola dunia.
Namun, gol indah itu belum cukup mengantar Rizky Ridho meraih penghargaan individu paling prestisius FIFA untuk kategori gol terbaik. Namanya bahkan tidak masuk dalam tiga besar perolehan suara.
Mauricio Souza mengaku berharap anak asuhnya bisa memenangkan penghargaan tersebut. Meski hasil akhirnya tidak sesuai harapan, dia menilai situasi tersebut sebagai bagian wajar dari kompetisi level dunia.
“Kami tentu berharap dia bisa menang, tapi itu adalah kompetisi gol-gol terbaik. Sayangnya dia tidak menang, namun itu tidak mengubah apa pun dalam hidupnya,” kata Souza saat ditemui wartawan, dikutip Jumat (19/12/2025).
MNC Tourism Kalahkan MNC Insurance dan Melaju ke Semifinal Turnamen Basket MNC Sports Competition
Souza juga menyinggung dinamika penilaian dalam ajang Puskas Award. Dia menilai perubahan posisi peringkat dalam proses pemungutan suara merupakan hal yang lumrah.
“Minggu sebelumnya dia sempat berada di posisi teratas, lalu berubah, dan itu hal yang wajar,” sambungnya.
Tetap Bersejarah Meski Gagal Menang
Terlepas dari hasil akhir, Rizky Ridho tetap mencatatkan sejarah penting. Dia menjadi pemain Indonesia pertama yang mampu menembus daftar nominasi Puskas Award.
Pencapaian tersebut dinilai sebagai bukti kualitas dan pengakuan internasional terhadap pemain Timnas Indonesia di level tertinggi sepak bola dunia.
Sementara itu, penghargaan Puskas Award 2025 akhirnya dimenangkan oleh Santiago Montiel yang mengumpulkan 21 poin.
Gol milik Declan Rice menempati posisi kedua dengan raihan 17 poin. Lamine Yamal berada di peringkat ketiga dengan jumlah poin yang sama.
Gagal meraih trofi tidak menghapus makna besar pencapaian Rizky Ridho. Dukungan dari pelatih dan pencapaian historisnya justru menjadi modal penting untuk menjaga kepercayaan diri sang pemain ke depan.










