Ada-Ada Saja, Kurir Online di Ponorogo Dapat Pesanan Ambil Rapor di Sekolah
PONOROGO, iNews.id - Jasa kurir online mengambil rapor muncul sebagai fenomena baru di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Di tengah gencarnya imbauan gerakan ayah mengambil rapor anak di sekolah, realitanya tidak semua orang tua memiliki waktu dan kondisi memungkinkan untuk hadir langsung.
Kesibukan pekerjaan, jarak hingga urusan keluarga membuat sebagian orang tua harus mencari cara lain. Di sinilah jasa kurir ambil rapor menjadi solusi yang tak terduga.
Perkembangan layanan berbasis online kini tak lagi sebatas antarbarang atau pesan makanan. Di Ponorogo, muncul permintaan unik kepada kurir online, yakni membantu pengambilan rapor anak di sekolah.
“Tadi dapat order mengambil rapor,” kata Eko Wakhid salah satu pelaku jasa kurir online dikutip dari iNews Ponorogo, Sabtu (20/12/2025).
Order tersebut terbilang tidak biasa dan baru pertama kali dia terima. Permintaan datang dari orang tua siswa yang sedang berada di luar kota saat jadwal pengambilan rapor.
Nissan X-Trail Kecelakaan di Tol Bakter Lampung, Polisi Temukan Puluhan Ribu Ekstasi dan Sabu
Wakhid mengungkapkan, pelanggan yang memesan jasa kurir ambil rapor saat itu berada di Surabaya. Mereka tak bisa pulang hanya untuk mengambil hasil belajar anak.
“Ada 2 rapor tadi yang saya ambil, ya kakak beradik, karena orang tua tengah berada di Surabaya,” katanya.
Meski diwakilkan kurir, proses pengambilan tetap dilakukan secara resmi. Orang tua terlebih dahulu menghubungi pihak sekolah.
Pihak sekolah disebut telah mendapatkan konfirmasi sebelum rapor diambil. Hal ini membuat proses berjalan tanpa hambatan.
“Tadi ya tidak ditanya, soalnya ngambilnya terakhir, yang order sudah menghubungi gurunya sebelumnya,” ucapnya.
Fenomena jasa kurir ambil rapor ini menunjukkan perubahan pola layanan di masyarakat. Kurir tak hanya mengantar barang, tetapi juga menjadi perpanjangan tangan keluarga.
Menjalani usaha jasa suruh online memang kerap dihadapkan pada permintaan tak biasa. Namun demi kepuasan pelanggan, para kurir tetap melayani.
Di balik ramainya slogan gerakan ayah mengambil rapor, jasa kurir ambil rapor justru menampar realita. Tak semua ayah bisa hadir, dan teknologi akhirnya mengambil peran.










