Sir Alex Ferguson Sikat Habis Kebocoran Ruang Ganti Man United, Ryan Giggs Bongkar Kisahnya

Sir Alex Ferguson Sikat Habis Kebocoran Ruang Ganti Man United, Ryan Giggs Bongkar Kisahnya

Olahraga | inews | Selasa, 23 Desember 2025 - 16:10
share

MANCHESTER, iNews.id - Legenda Manchester United, Sir Alex Ferguson, dikenal sebagai sosok tanpa kompromi—terutama ketika menyangkut disiplin tim. Ketegasan itu kembali disorot setelah terungkap kisah bagaimana Ferguson bertindak cepat dan keras saat mendapati adanya kebocoran informasi dari ruang ganti Setan Merah.

Sudah bertahun-tahun sejak Ferguson mengakhiri masa kepemimpinannya yang nyaris 27 tahun di Old Trafford dan resmi pensiun dari dunia kepelatihan. Selama era emas tersebut, manajer asal Skotlandia itu mempersembahkan total 38 trofi untuk Manchester United dan hingga kini masih dianggap sebagai salah satu—bahkan mungkin yang terbesar—manajer dalam sejarah sepak bola.

Kesuksesan luar biasa itu tak diraih dengan pendekatan lembut. Ferguson justru dikenal luas karena keputusan-keputusan tegas, disiplin ketat, dan sikap tanpa ampun terhadap siapa pun yang melanggar aturan tim.

Menurut legenda United lainnya, Ryan Giggs, ada satu momen yang benar-benar menunjukkan sisi keras Ferguson. Insiden tersebut terjadi ketika sang manajer menemukan adanya kebocoran informasi susunan pemain dari ruang ganti.

Di era modern, kebocoran line-up pertandingan besar Liga Inggris sebelum laga dimulai kerap terjadi, apalagi dengan masifnya media sosial. Namun pada masa kejayaan Ferguson, hal semacam itu dianggap pelanggaran serius dan tidak bisa ditoleransi.

Berbicara secara eksklusif kepada SPORTbible melalui BetSelect, Giggs mengungkapkan tindakan tegas yang diambil Ferguson saat itu.

"Saya ingat dia pernah mengambil ponsel kami. Saya rasa kami bermain melawan City. Di pertandingan sebelumnya, susunan pemain telah bocor. Jadi dia mengambil ponsel semua orang sebelum mengumumkan susunan pemain," kata Giggs.

"Kami mendapatkan ponsel kami kembali setelah pertandingan. Itulah hal-hal yang akan dia lakukan untuk meniadakan hal-hal negatif," ujarnya.

Giggs sendiri menghabiskan lebih dari dua dekade bermain di bawah kepemimpinan Sir Alex Ferguson. Meski mengakui bahwa hubungan mereka tidak selalu mulus, mantan winger asal Wales itu menaruh rasa hormat yang sangat besar terhadap kapasitas Ferguson sebagai manajer.

"Salah satu kekuatan utama manajer adalah komunikasi," tambah Giggs.

"Twitter baru muncul menjelang akhir karier manajer. Jadi dia melihat dampak yang mulai ditimbulkan oleh media sosial, tetapi jelas tidak sampai pada tingkat seperti sekarang," kata dia.

"Dia akan mengkomunikasikan aturan-aturan di awal setiap musim, dan jika Anda melanggar aturan tersebut, Anda akan dihukum. Sesederhana itu. Jadi Anda akan tahu persis posisi Anda," ucapnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Manchester United kerap diterpa isu keretakan ruang ganti yang berujung pada bocornya informasi internal dan munculnya pemberitaan negatif. Bahkan belakangan, sejumlah pemain seperti Marcus Rashford, Alejandro Garnacho, dan Kobbie Mainoo disebut berselisih secara terbuka dengan pelatih saat ini, Ruben Amorim.

Situasi semakin panas ketika saudara Kobbie Mainoo tertangkap kamera mengenakan kaus bertuliskan “Bebaskan Kobbie Mainoo” saat United bermain imbang 4-4 melawan Bournemouth pekan lalu.

Namun Ryan Giggs meragukan bahwa drama publik semacam ini akan pernah terjadi di era Sir Alex Ferguson. Menurutnya, sikap tegas dan konsekuensi keras dari sang manajer akan membuat pemain berpikir dua kali.

"Apakah para pemain yang bermain di bawah kepemimpinannya saat itu akan mencoba beberapa hal yang dicoba saat ini, saya tidak yakin, karena Anda tahu konsekuensinya," ujarnya.

"Anda tahu bahwa dia memiliki kekuasaan untuk menyingkirkan pemain. Jadi, saya akan berhati-hati jika saya seorang pemain di media sosial di bawah Sir Alex. Itu akan sangat jelas. Jika Anda mengatakan sesuatu tentang dia atau rekan satu tim atau klub, Anda akan dihukum."

Kisah ini kembali menegaskan bahwa di balik kejayaan Manchester United era Sir Alex Ferguson, terdapat disiplin ketat dan kontrol penuh yang membuat ruang ganti tetap solid—tanpa celah bagi kebocoran apa pun.

Topik Menarik