Toni Kroos Bikin Pengakuan Mengejutkan soal Real Madrid: Menang pun Tak Pernah Cukup!
MADRID, iNews.id – Toni Kroos membuat pengakuan mengejutkan soal Real Madrid dengan menegaskan tekanan di klub raksasa Spanyol itu tidak pernah berhenti, bahkan saat tim terus meraih kemenangan.
Mantan gelandang Timnas Jerman tersebut membeberkan realitas keras membela Los Blancos dalam wawancara mendalam bersama legenda Brasil, Romario. Menurut Kroos, mental juara di Real Madrid bukan sekadar target, melainkan tuntutan mutlak setiap musim.
“Di Real Madrid, mereka menanamkan di kepala Anda bahwa Anda harus memenangkan setiap turnamen,” kata Kroos, dikutip dari Madrid Universal, Minggu (28/12/2025).
Pernyataan tersebut menggambarkan standar ekstrem yang berlaku di Santiago Bernabeu. Kroos menilai atmosfer klub selalu menempatkan pemain dan pelatih dalam tekanan konstan tanpa ruang untuk puas.
Saat diminta menilai klub terpenting dalam kariernya, Kroos menjawab lugas. Dia menempatkan Real Madrid sebagai puncak perjalanan profesionalnya selama satu dekade.
“Klub terbesar yang pernah saya bela? Itu mudah dijawab: Madrid. Saya beruntung bisa bermain untuk klub terbaik di dunia selama 10 tahun,” ujar Kroos.
“Waktu saya di Madrid adalah periode paling sukses dan tempat saya merasa paling seperti di rumah. Kami meraih banyak kesuksesan,” lanjutnya.
“Klub ini seperti keluarga besar. Itu adalah tahun-tahun terbaik dalam karier saya sebagai pesepak bola,” ucap Kroos.
Sorotan Kroos untuk Xabi Alonso
Kroos juga menyinggung situasi terkini Real Madrid di bawah asuhan Xabi Alonso. Dia menyebut posisi pelatih Los Blancos sebagai pekerjaan paling berat di sepak bola modern.
“Hal tersulit sebagai pelatih adalah melatih Madrid. Itu tidak mudah. Di sini, bahkan saat Anda menang, tidak ada yang benar-benar puas,” kata Kroos.
“Jika Anda imbang atau kalah, kritik datang sangat cepat. Pelatih tidak punya banyak waktu. Anda butuh hasil,” sambungnya.
Meski tekanan besar, Kroos menaruh kepercayaan penuh kepada Xabi Alonso. Dia menilai Alonso memahami konsekuensi dan ekspektasi sejak awal menerima pekerjaan tersebut.
“Saya yakin Xabi sangat bagus dan punya kualitas untuk melatih Madrid,” ujar Kroos.
3 Kali Runner-Up di Turnamen Super 500, Putri KW Bidik Gelar Juara di Indonesia Masters 2026
“Dia sudah tahu apa arti Madrid. Anda harus memberinya waktu dan tetap tenang, meski itu sangat sulit di Madrid,” tambahnya.
Selain membahas pelatih, Kroos juga memberi pandangan soal Endrick yang kini menjalani masa peminjaman ke Olympique Lyon. Dia menilai menit bermain menjadi faktor krusial bagi pemain muda.
“Hal terpenting bagi Endrick adalah bermain. Jika Anda tidak punya banyak kesempatan bermain di Madrid, pilihan terbaik adalah pergi ke klub lain sebagai pemain pinjaman,” tutur Kroos.
“Saya berpikir seperti itu saat berusia 18 tahun. Saya berada di Bayern lalu memutuskan pergi ke Leverkusen. Hal yang sama akan terjadi pada Endrick,” katanya.
Kroos juga mengenang hubungannya dengan para pemain Brasil selama membela Real Madrid. Dia menilai chemistry di luar lapangan sangat memengaruhi performa di pertandingan.
“Saya selalu menyukai mereka. Di Madrid ada Vini, Casemiro, dan Militao,” ucap Kroos.
“Saya punya hubungan yang sangat baik dengan mereka. Mereka menikmati hidup dengan cara yang berbeda dari orang Jerman,” katanya.
Secara khusus, Kroos menyoroti koneksinya dengan Vinicius Junior.
“Bermain dengan Casemiro atau Vini, mereka memahami saya dengan sempurna. Saya punya koneksi hebat dengan Vini,” kata Kroos.
“Jika hubungan di luar lapangan buruk, sulit punya hubungan bagus di lapangan. Saya memanfaatkan pergerakan Vini dan dia memanfaatkan umpan saya,” tutup Kroos.










