MeGe Prioritaskan Fondasi Papua Tengah untuk Generasi Mendatang

MeGe Prioritaskan Fondasi Papua Tengah untuk Generasi Mendatang

Infografis | sindonews | Kamis, 24 Oktober 2024 - 23:00
share

Papua Tengah yang baru resmi berdiri sebagai provinsi pada 11 November 2022, menjadi perhatian utama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Meki Nawipa dan Deinas Galey (MeGe).

Mereka berkomitmen untuk tidak hanya membawa perubahan cepat, tetapi meletakkan dasar yang kokoh bagi masa depan Papua Tengah.

“Ini provinsi baru. Fokusnya bukan membawa perubahan, tapi meletakkan fondasi bagi anak cucu kita ke depan,” ujar Meki Nawipa saat debat Pilkada Papua Tengah.

Ia menekankan bahwa pembangunan yang berkelanjutan memerlukan visi jangka panjang, bukan solusi instan. Dalam kesempatan tersebut, MeGe juga mengimbau warga Papua Tengah untuk menggunakan hak suara mereka pada 27 November mendatang.

Baca juga: Mengukur Potensi Kemenangan Willem Wandik-Aloysius Giyai di Pilkada Papua Tengah

Meki mengingatkan pentingnya tetap berdoa dan menjaga kedamaian, menghindari provokasi yang dapat mengganggu proses demokrasi.

“Saya dan Pak Deinas Galey meminta masyarakat untuk memilih pemimpin pro rakyat, yang membantu mengangkat masyarakat dari bawah, pemimpin yang mengangkat harga diri, dan menolong orang-orang di negeri ini,” jelas Meki.

Pasangan MeGe tidak hanya berfokus pada pemerintahan, mereka juga memiliki program nyata dalam sektor pendidikan. Meki Nawipa menyampaikan rencana untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Papua Tengah, terutama di daerah-daerah yang sulit diakses karena konflik.

“Jadi sekarang kita bicara pendidikan itu kan tidak terlepas dari tenaga pengajar. Kalau ada sekolah, tetapi kalau tidak ada guru itu sama saja tidak akan jalan,” ujar Meki dalam diskusi terbuka terkait pembangunan pendidikan di pelosok Papua Tengah.

Ia menekankan pentingnya memberikan insentif yang layak bagi para guru, terutama yang ditempatkan di daerah rawan konflik.

Sementara itu, calon wakil gubernur Deinas Geley berkomitmen untuk membangun sekolah satu atap yang menggabungkan pendidikan dasar hingga menengah di satu lokasi strategis.

“Kita akan bangun di tempat yang bagus supaya guru-guru itu berkumpul di situ, dan anak-anak bisa bersekolah dengan lebih baik,” ujarnya.

Meki menambahkan bahwa tujuh titik sekolah di Papua Tengah akan dihidupkan kembali, lengkap dengan fasilitas memadai dan insentif guru yang sesuai. “Fasilitas kita bangun, guru kita kasih insentif yang cukup,” ungkapnya.

Bahkan, MeGe berencana merekrut tenaga pengajar asli Papua untuk ditempatkan di daerah-daerah konflik, dengan gaji dan insentif yang setara. Di sektor pendidikan, Meki Nawipa menyoroti pentingnya membangun sumber daya manusia.

”Saya sudah pernah membuat Paud, SD, SMP di tujuh titik. Kami mengontrak guru. Ada 3 ribu anak Paniai yang mendapat pendidikan bagus selama saya menjadi bupati,” paparnya.

Ia menegaskan bahwa pendidikan berintegritas harus dimulai dari tingkat yang paling dasar, yakni pendidikan anak usia dini, hingga universitas. “Jika tidak dibangun dari bawah, orang itu sudah tidak bisa diubah. Sudah susah,” kata Meki Nawipa.

MeGe juga merencanakan kerja sama erat dengan pemerintah daerah, khususnya para bupati yang memiliki kewenangan di sektor pendidikan. “Kita akan kerja sama dengan bupati. Saat bupati butuh guru, maka kami akan kirim sesuai kebutuhan,” pungkasnya.

Dengan visi membangun Papua Tengah yang berdaya saing dan berkelanjutan, MeGe berharap dapat menjadi pemimpin yang tidak hanya hadir untuk masa kini, tetapi juga meletakkan fondasi untuk generasi mendatang.

Topik Menarik