Raja Galuh Pakuan Anugerahkan Gelar Adat ke Tine Yowargana, Ini Alasannya
Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan, RM Evi Silviadi menganugerahkan dan mengukuhkan dengan gelar adat Duta Laksana Girang Harta kepada Tine Yowargana.
Pengukuhan gelar adat ini, kata Evi Silviadi, bukan keputusan yang diambil secara sembarangan. Akan tetapi berdasarkan penilaian menyeluruh terhadap potensi dan kualitas pribadipenerima gelar.
"Saya melihat potensi luar biasa. Kita ini kan orang adat, segala sesuatunya dilihat dari berbagai aspek, dari mulai yang halus, yang terlihat hingga yang terang atau nyata. Kita mengukur semua itu dengan logika sekaligus rasa," ujar Evi, dikutip Minggu (29/12/2024).
Ia menjelaskan, proses pemberian gelar adat seperti Duta Laksana Girang Harta tidak hanya mempertimbangkan kemampuan seseorang dari sisi intelektual atau profesional. Tapi juga sejauh mana individu tersebut mampu menjaga, mengelola, dan melestarikan nilai-nilai adat serta budaya dalam masyarakat.
Senam Diiringi Musik DJ di Halaman Masjid Agung Kolut Tuai Sorotan, Ketua Korpri Minta Maaf
Menurut Evi, sosok Tine Yowargana memiliki dedikasi tinggi dalam menjaga kekayaan budaya dan aset-aset adat. Tine dianggap sebagai pemimpin yang visioner. Karena dinilai mampu menjadi figur yang menjembatani kebutuhan tradisi leluhur dengan dinamika kemajuan zaman, sehingga relevansi adat tetap terjaga.
"Selain memiliki kemampuan, beliau juga punya niat yang tulus dan kuat untuk mendukung pelestarian budaya Sunda, khususnya yang ada di Galuh Pakuan," kata Evi.
Adapun dalam adat Galuh Pakuan, gelar Duta Laksana Girang Harta memiliki tanggung jawab besar. Girang Harta berarti penjaga dan pengelola kekayaan adat, termasuk warisan nilai, budaya, dan aset-aset penting lainnya.
Sementara, Duta Laksana mengacu pada peran sebagai perwakilan yang membawa kebijakan adat ke tingkat yang lebih luas.
Sementara itu, Tine Yowargana sebagai pemegang gelar ini akan bertugas menjaga keseimbangan antara tradisi leluhur dan kebutuhan modern. Perannya mencakup pelestarian adat, pengelolaan sumber daya budaya, serta memperkuat citra Galuh Pakuan di tingkat nasional maupun internasional.
Evi berharap, pemberian gelar kepada Tine dapat menginspirasi banyak pihak untuk lebih peduli terhadap adat dan budaya. Gelar tersebut juga mencerminkan semangat regenerasi, di mana sosok muda yang berdedikasi dan berbakat diberi ruang untuk terus mengembangkan tradisi leluhur.
"Kita ingin membangun adat ini dengan orang-orang yang berkompeten, yang tidak hanya memahami nilai budaya tetapi juga memiliki komitmen untuk menjaganya. Saya yakin Tine Yowargana adalah salah satu figur yang bisa diandalkan," kata Evi.
Galuh Pakuan juga berharap, dengan kolaborasi berbagai pihak, budaya Sunda dapat terus lestari dan berkembang di tengah arus globalisasi.