Dinas Pertanian Kobar Akui Budidaya Cabai Makin Diminati Para Petani
KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Budidaya cabai kini menjadi salah satu sektor pertanian yang semakin diminati oleh para petani di berbagai daerah. Termasuk di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
“Cabai yang merupakan salah satu komoditas inflasi di Indonesia, terus mengalami peningkatan permintaan di pasar lokal,” ucap Kepala Dinas Pertanian Kris Budi Hastuti, Kamis (31/10/2024).
Topik seputar budidaya cabai inilah yang dikupas tuntas oleh Rejoko pada zona edukasi stan Distan Kobar Expo. “Meningkatnya permintaan cabe mendorong para petani dan pengusaha agribisnis untuk mengembangkan teknik budidaya cabe yang lebih efisien dan produktif,” ujarnya.
Dibalik rasanya yang pedas, cabai ternyata memiliki banyak sekali kandungan nutrisi yang sangat baik bagi tubuh. Ini tentunya tidak hanya untuk melengkapi kadar nutrisi dalam tubuh saja, tetapi kandungan nutrisi pada cabai juga memiliki banyak manfaat yang lain. Mulai dari segi kesehatan hingga kecantikan.
Adapun kandungan nutrisi cabai, yakni Kalori, Natrium, Kalium, Karbohidrat, Serat, Protein, Kalsium, Magnesium, Zat besi, Vitamin A, B6, B12, C, dan D. Dengan banyaknya nutrisi yang ada dan banyaknya penggemar makanan pedas, tak heran jika bisnis di bidang makanan dan jajanan pedas semakin marak.
Hal ini tentunya juga sangat menguntungkan para petani cabai, dan kita bisa meniru metode pananaman cabai itu di rumah. Di lapangan, berbagai upaya peningkatan produksi cabai terus dilakukan, mulai dari pemilihan bibit unggul, pemanfaatan teknologi pertanian modern, hingga metode budidaya yang ramah lingkungan.
“Sekarang ini banyak digunakan bibit unggul yang lebih tahan hama. Selain itu, penggunaan pupuk organik dan teknik irigasi tetes sangat membantu meningkatkan produktivitas tanaman cabe,” kata Rejoko.
Selain pengembangan teknologi, sosialisasi dan pelatihan kepada petani juga menjadi faktor penting. Dinas Pertanian mengadakan bimbingan teknis mengenai budidaya cabai, termasuk penanganan hama dan penyakit yang kerap menyerang tanaman ini, seperti antraknosa, busuk buah, serta serangan kutu daun.
Bagaimana Nasib Ronald Tannur usai 3 Hakim PN Surabaya Jadi Tersangka, ini Penjelasan Kejagung
“Kami berharap petani bisa lebih memahami teknik budidaya yang baik, mulai dari persiapan lahan, pemilihan varietas yang sesuai, hingga cara perawatan yang tepat, sehingga petani bisa mendapat keuntungan yang lebih baik,” ujar Kris.
Kris menyampaikan, bahwa tantangan terbesar budidaya cabai adalah fluktuasi harga yang kadang tidak stabil. Namun, dengan perencanaan yang baik serta manajemen risiko yang tepat, budidaya cabe tetap menjadi pilihan utama bagi banyak petani.
“Pemerintah daerah juga terus mendorong stabilitas harga cabe di pasar dengan berbagai kebijakan dan program dukungan untuk petani,” tuturnya.