Pemkab Kobar Gelar Lokakarya Penanganan Stunting di Kecamatan Arsel
KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), melalui Kecamatan Arut Selatan (Arsel), menggelar kegiatan Mini Lokakarya Penanganan Stunting Lintas Sektor. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, untuk membahas langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan stunting, yang menjadi isu kesehatan penting dan program nasional.
Camat Arut Selatan Indra Wardhana menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran Puskesmas sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
"Selain itu juga, kegiatan ini juga berfokus pada penguatan kolaborasi lintas sektor dalam menangani masalah stunting di wilayah Arut Selatan," katanya.
Dalam mini lokakarya ini, beberapa agenda penting dibahas, di antaranya memastikan pendataan menyeluruh bagi sasaran stunting, memastikan setiap sasaran memperoleh layanan yang tepat, memanfaatkan intervensi yang diberikan, serta memastikan semua pelaksanaan pendampingan tercatat dan dilaporkan secara tepat.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih baik antarberbagai pihak terkait dalam penanganan stunting. Indra menambahkan bahwa keterlibatan berbagai sektor sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini.
"Kolaborasi antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencegah dan menangani stunting secara komprehensif. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang baik untuk memperkuat peran kita dalam mengatasi masalah ini," tuturnya.
Turut hadir sejumlah perwakilan dari Koramil, Ketua PKK Arut Selatan, Dinas P3A-P2KB, Kelurahan dan Desa, Puskesmas, serta Dinas Kesehatan. Setiap pihak menyampaikan komitmen, untuk berperan aktif dalam menurunkan angka stunting, melalui pendekatan yang lebih terintegrasi dan terkoordinasi.
Beberapa upaya yang disepakati dalam mini loka karya ini untuk mencegah stunting di antaranya adalah pemenuhan kebutuhan gizi sejak masa kehamilan, pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia enam bulan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) sehat, pemantauan tumbuh kembang anak, serta menjaga kebersihan lingkungan di sekitar keluarga.
Kegiatan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk melaksanakan pendampingan secara berkelanjutan dan memastikan bahwa hasil dari kegiatan ini dapat memberikan dampak positif terhadap penurunan angka stunting di Kecamatan Arut Selatan.
"Kami berharap setiap individu, mulai dari keluarga hingga masyarakat luas, dapat berperan dalam mencegah stunting. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat," ujarnya.