PSRJ Apresiasi Visi Paslon SANDI dalam Mendukung Kesenian Lokal

PSRJ Apresiasi Visi Paslon SANDI dalam Mendukung Kesenian Lokal

Terkini | medan.inews.id | Kamis, 17 Oktober 2024 - 16:03
share

DELISERDANG, iNewsMedan.id- Persatuan Seniman Reyog dan Jaranan merupakan wadah yang dibentuk oleh para seniman-seniman yang berjuang memperkenalkan seni tradisional kepada masyarakat, di antaranya kesenian Reog dan Jaranan.

Visi tersebut dinilai sejalan konsep-konsep yang disampaikan Pasangan Calon Bupati – Calon Wakil Bupati (Paslon Cabup-Cawabup) Deliserdang nomor urut 01, ‘SANDI’ Sofyan Nasution, SE – Junaidi Parapat, SE. 

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum, Alexander Li, Sekjend DPP Sumut, Wahyu Purnomo, Ketua PSRJ Deliserdang, Khairuddin Zein pada silaturahmi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Seniman Reyog dan Jaranan Sumatera Utara (PSRJ-Sumut), Senin (14/10/2024) di Jalan Sidodadi Gang Sidomukti Desa Delitua Kecamatan Deli Tua. Hadir di antara Wakil Ketua PSRJ Deliserdang, Edi Sukamto, Ketua Harian Apriadi dan sejumlah pengurus dan anggota PSRJ-Deli Serdang. 

“Saya ingin mengenalkan kesenian PSRJ kepada bapak. PSRJ ini adalah suatu moda kesenian yang ada di Sumatera Utara. Adalah tempat para ketua- ketua sanggar yang kita bimbing menjadi satu wadah. Selama ini kan kesenian yang ada di Sumut ini kurang disiplin, kurang administrasi . Maka PSRJ ini kita bentuk untuk sebagai wadah penampungan seni di Sumut ini,” katanya. 

Dikatakannya, selama mengikuti kegiatan Paslon SANDI, dia mengaku bahwa apa yang tersampaikan cocok dengan PSRJ. “Mungkin sebagai calon bupati beliau juga memperhatikan. Karena saya mengikuti kegiatan beliau, dan beliaulah yang cocok ke kita agar PSRJ bisa dapat diperhatikan di Sumatera Utara ini,” akunya. 

Semenjak wadah ini dibentuk, lanjutnya, saat ini terdapat 52 sanggar yang telah bergabung. “Kita sangat mengucapkan terima kasih karena kehadiran bapak. Di sinilah pak kesenian yang ada di Sumut. Di sinilah keluarga besar PSRJ apa adanya. Selama ini, kita berdiri ya PSRJ ini tanpa orang yang melahirkan, hanya pernjuangan-perjuangan anak-anak seni yang ada di Sumut. Karena itu, kami berharap bapak bisa membimbing para anak seni kami kemana arahan. Karena kami terdiri dari orang orang susah bukan dari orang orang yang senang ataupun bukan dari orang orang yang kuat. Kita sekarang ini tidak lagi bisa bermain-lain, semakin besar PSRJ semakin banyak gelombang yang akan hadir. Semoga kita PSRJ ini yang dibentuk untuk kita, jangan sampai salah arah. Karena PSRJ ini terbentuk untuk kita semua,” jelasnya. 

 

Cabup Deliserdang Paslon ‘SANDI’, Sofyan Nasution, SE yang turut hadir mengatakan bahwa dirinya mengagumi kesenian yang dilakukan sanggar ini. “Saya sebenarnya kagum. Yang main itu anak-anak muda, masih SMP, SMA, maksudnya kan ini di zaman internet game online segala macam. Tapi ketika reog dan jaranan beraksi atau main, itu anak-anak pada ngumpul itu ngeliatin, gak ada itu yang pegang hp, itu perhatiannya benar benar memperhatikan sampai berdesak-desakan. Itu kan artinya sense of belonging atau rasa memiliki kepada kesenian ini kan tinggi ya,” ujarnya. 

Sofyan juga mengaku bahwa masih belajar memahami kesenian reog dan jaranan ini. “Kebetulan, saya ini kan Mandailing, Mak saya Melayu, melihat reog dan jaranan itu satu kemewahan. Karena saya jarang lihat. Makanya saya musti memahami, kan ada artinya ya. Intinya saya mengagumi konsistensi dan komitmen dari bapak-bapak di sini untuk melestarikan seni budaya leluhur. Terlepas dari semua kesulitannya, saya yakin kita berkomunitas membuat satu organisasi itu memang tidak mudah. Menjadi pimpinan juga tidak mudah,” ujarnya.

Topik Menarik