Ibnu Umar Menangis Ketika Keadilan dan Kemanusiaan Bertemu, Mengapa?
MEDAN, iNewsMedan.id - Imam Ibnu Katsir rahimahullah menukilkan sebuah kisah yang singkat namun mempunyai makna mendalam. Hal ini pun menjadi bagian pelajaran dalam Islam.
Adapun kisah tersebut sebagai berikut:
Sebagai seorang majikan, Abdullah bin Umar pernah berniat memberikan hukuman kepada pelayannya yang telah melakukan suatu kesalahan.
Pelayan Itu berkata,
"Wahai tuanku, apakah engkau memiliki sebuah kesalahan yang karenanya engkau takut kepada Allah ? "
Ibnu Umar menjawab, " Ya, betul."
Maka pelayan tersebut menjawab,
"Demi Dzat yang memberikanmu penangguhan, tangguhkanlah (hukuman) ku".
Kemudian si pelayan melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya, Ibnu Umar pun hendak menghukumnya, pelayan itu kemudian berkata sebagaimana perkataannya yang pertama dan Ibnu Umar kembali memaafkannya.
Pelayan ini kemudian melakukan kesalahan untuk yang ketiga kali. Maka Ibnu Umar pun menghukumnya, dan sang pelayan hanya diam saja (pasrah menerima hukuman tersebut).
Ibnu Umar bertanya kepadanya,
"Kenapa engkau tidak mengatakan sebagaimana perkataanmu sebelum-sebelumnya ? "
Sang pelayan menjawab,
"Wahai tuanku, aku merasa malu dengan kebaikanmu sementara aku senantiasa berulang-ulang melakukan kesalahan."
Maka Ibnu Umar pun menangis, kemudian ia berkata,
"Aku lebih pantas untuk malu kepada Tuhanku. Engkau kumerdekakan karena Allah."
(Al Bidayah wan Nihayah 17/300)
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.