Sukses Gelar Upacara Kebangsaan, Gusti Moeng Beri Apresiasi Bos Wong Solo Group

Sukses Gelar Upacara Kebangsaan, Gusti Moeng Beri Apresiasi Bos Wong Solo Group

Terkini | muria.inews.id | Rabu, 30 Oktober 2024 - 23:40
share

SOLO, iNewsMuria.id - Peristiwa bersejarah digelar di Keraton Surakarta Hadiningrat, bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah pemuda yang ke-96. 

Untuk pertama kalinya, keraton pecahan Mataram Islam itu menggelar upacara peringatan Sumpah Pemuda yang disebut dengan nama upacara kebangsaan, pada Senin 28 Oktober 2024.

Upacara digelar di halaman Kori Kamandungan Keraton Surakarta, dan dipimpin langsung oleh Ketua Lembaga Dewan Adat GKR Koes Moertiyah Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng.

Dalam upacara ini tak hanya pihak keraton yang terdiri dari abdi dalem dan sentana dalem, yang terlibat. Tapi juga ada unsur dari luar seperti pelajar, TNI, Polri serta pemkot Surakarta.

Keberhasilan acara ini juga tidak lepas dari dukungan penuh dari berbagai pihak, salah satunya adalah pengusaha kuliner asal Solo, H. Puspo Wardoyo.

Gusti Moeng selaku Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat, menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Puspo Wardoyo atas kontribusi yang telah diberikan.

Dukungan finansial dari pengusaha Ayam Bakar Wong Solo ini sangat berarti dalam membiayai rangkaian acara, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan.

"Selain upacara, ada rangkaian acara lain yakni pembentangan bendera merah putih sepanjang seribu meter, yang kita bentangkan mengelilingi kawasan Baluwarti Keraton Surakarta," lanjut Gusti Moeng.

Sebelum dibentangkan, bendera ini terlebih dahulu dikirab ke berbagai tempat bersejarah di sekitar Solo Raya dan Yogyakarta. Kirab ini tidak hanya menjadi daya tarik tersendiri, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam mempersatukan semangat kebangsaan.

"Rangkaian kirab dimulai dari Dusun Babar, Desa Anggrasmanis, Karanganyar, kemudian berlanjut ke bekas Keraton Kartasura, Sendang Ontrowulan di Gunung Kemukus, Sragen, serta Candi Untoroyono di Pedan, Klaten. Selanjutnya, perjalanan menuju petilasan Syeh Jumadil Qubro di Turgo, Sleman, Yogyakarta, dan berakhir di Cepuri Parangkusumo," ungkap Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta Hadiningrat ini.

Gusti Moeng dan Puspo Wardoyo, yang sama-sama alumni SMA Negeri 4 Surakarta, memiliki kedekatan emosional. Keduanya berharap kerja sama antara Keraton Surakarta Hadiningrat dan pengusaha sukses ini dapat terus terjalin untuk mendukung pelestarian budaya dan kegiatan-kegiatan kebangsaan lainnya.

"Sebagai sesama alumni SMA Negeri 4 Surakarta, saya tahu bahwa beliau ini orang yang sangat dermawan. Karena itulah saya berdoa semoga beliau senantiasa sehat dan rejekinya berlimpah. Sehingga kerja sama dengan Keraton Surakarta Hadiningrat bisa terus terjalin," tandas Gusti Moeng seperti dikutip dari channel Youtube LIBERTY.

Gusti Moeng juga berharap, melalui jalinan kerja sama selama ini, Keraton Surakarta bisa rutin menggelar berbagai acara budaya.

Hal ini untuk menegaskan peran keraton sebagai salah satu pilar penting dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa. (*)

Topik Menarik