Diskusi Revolusi Mental, Kemenko PMK Ajak Pemuda IKN Tingkatkan Kapasitas Media Digital

Diskusi Revolusi Mental, Kemenko PMK Ajak Pemuda IKN Tingkatkan Kapasitas Media Digital

Nasional | sindonews | Sabtu, 7 September 2024 - 08:33
share

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Kemenko PMK ) menggelar Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024. Acara ini dihelat di Alun-Alun Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Tahun ini FHBN mengadakan diskusi bertajuk Gen Digital Revolusi Mental, di mana acara tersebut bertujuan mengajak konten kreator di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Balikpapan, untuk meningkatkan kapasitas diri lewat media digital.

"Jadi penting sekali kita gunakan teknologi digital kita untuk meningkatkan kapasitas diri kita, untuk nantinya berbagi kepada teman-teman muda yang lain melalui media digital," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum di kantor Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (6/9/24).

Dalam diskusi bertajuk Gen Digital Revolusi Mental itu Woro menilai, penetrasi internet di kalangan anak muda sudah meluas. Oleh karena itu, ia menghimbau generasi muda yang menggeluti dunia konten kreator bijak dalam menggunakan media sosial.

"Penetrasi internet di kalangan anak muda saat ini sudah lebih dari 90. Jadi, tidak ada yang tidak kenal internet. Masalahnya, ketika dengan mudahnya sudah terhubung dengan internet, kita juga akan mudah mendapatkan informasi, baik itu yang buruk maupun baik," ucapnya.

Woro menuturkan, peran para pemengaruh generasi muda ini menjadi sangat penting untuk menyebarkan narasi-narasi tentang kebaikan di media sosial.

"Jangan patah semangat, influencing (memengaruhi) seseorang itu kan tidak mudah, tetapi tidak boleh patah semangat, gagal sekali, maju lagi, gagal kedua maju lagi, kita mulai dari diri kita masing-masing," tuturnya.

Di sisi lain, Staf Ahli Bidang Transformasi Birokrasi Kemenko PMK, Aris Darmansyah Edisaputra mengingatkan para generasi muda yang memiliki banyak pengikut di media sosial untuk bijak menyaring sebelum menyebarkan informasi tersebut.

"Pada saat membuat konten, jangan asal, tetapi dilihat kira-kira informasi dan beritanya benar atau tidak, cek dulu mungkin bagi diri sendiri bagus, tetapi belum tentu bagi orang lain bagus," kata Aris.

Di kesempatan yang sama salah satu narasumber yang juga pembuat konten, Abi Satria menilai, saat ini media sosial banyak dipenuhi komentar buruk dari warganet, sehingga ia meminta kepada generasi muda tak mudah tersulut emosi dengan suatu unggahan yang belum tentu benar.

"Dalam ilmu komunikasi itu, jadi siapa berbicara kepada siapa, tentang apa, dan bagaimana cara bertutur yang tepat," kata Abi.

Abi menambahkan, generasi muda tetap terus produktif menciptakan konten-konten yang positif bisa menginspirasi masyarakat. "Jadi tetap semangat dan fokus dengan apa yang dikerjakan," katanya.

Topik Menarik