BMKG Berencana Modifikasi Cuaca Cegah Bencana Saat Libur Nataru
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berencana menggelar modifikasi cuaca untuk mencegah bencana alam pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Deputi Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan bahwa saat ini sudah melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait rencana modifikasi cuaca pada saat Nataru.
“Mungkin, saat ini kami sudah koordinasi dengan BNPB bahwa ini kan digunakan untuk mengurangi intensitas dalam rangka memperkecil dampak bencananya. BNPB kan memiliki data tangkap darurat, kami BMKG harus bersinergi untuk melakukan itu,” ujar Guswanto di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Guswanto pun mengatakan bahwa dalam operasi modifikasi cuaca ada beberapa klasifikasi diantaranya operasi modifikasi cuaca kebencanaan, kenegaraan seperti misalkan ada upacara negara. Bahkan, juga ada modifikasi cuaca untuk mengisi waduk, termasuk untuk kebakaran hutan dan lahan.
“Mereka memiliki kepentingan masing-masing. Untuk kali ini akan disiagakan dengan adanya fenomena yang tadi, Cold Surge, kemudian ada MJO (Madden Julian Oscillation), kemudian ada musim hujan, La Nina lemah. Jadi kita antisipasi, jangan sampai terjadi seperti tahun 2019. Sehingga di Bekasi itu jebol, seperti itulah,” jelasnya.
Guswanto pun menegaskan bahwa modifikasi cuaca sebenarnya dibutuhkan dalam rangka untuk mengurangi intensitas daripada cuaca atau keekstriman daripada fenomena, bukan untuk menghilangkan bencana.
“Jadi bukan menghilangi bencana, jadi mengurangi ekstremitas daripada cuaca ekstrim, sehingga kalau jadi bencana itu dampaknya tidak meluas. Terus itu kita atur, misalkan kalau dilindungi Jakarta maka curah hujan, awan hujan belum masuk Jakarta, disana dijatuhkan di lautan,” pungkasnya.