Buntut Kelakuan Gus Miftah, DPR Minta Kemenag Sertifikasi Juru Dakwah
JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) melakukan sertifikasi bagi seluruh juru dakwah di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan menyusul viralnya kelakuan pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang mengolok olok pedagang es teh, Sunhaji.
"Kasus penghinaan yang terjadi kepada tukang es oleh juru dakwah itu harus menjadi pembelajaran bagi kita. Kementerian Agama perlu melakukan sertifikasi juru dakwah," ujarnya, Rabu (4/12/2024).
Menurut Maman, sertifikasi perlu dilakukan agar materi dakwah tidak keluar dari nilai keagamaan. Apalagi, yang dilakukan Gus Miftah bukanlah cerminan seorang juru dakwah. Setidaknya ada beberapa hal yang perlu disoroti.
"Pertama, semua juru dakwah adalah orang, yang paling tidak, menguasai sumber-sumber nilai keagamaan baik itu Quran, Hadist dan juga sumber-sumber klasik," ujarnya.
Raker Perdana dengan Komisi XIII DPR RI, Supratman Fokus Bahas Hal Ini di Kementerian Hukum
Untuk itu, ia menekankan, ulama dianjurkan untuk memiliki tema-tema pokok dalam keagamaan dalam setiap sumber ceramah. Tidak boleh ada bahasa kotor maupun candaan yang mengolok-olok orang lain saat berdakwah.
"Tema yang dibawakan juga harus merujuk sumber agama, misalnya soal kesederhanaam atau lainnya. Itu semua harus bersumber atas referensi keagamaan seperti di poin pertama," katanya.
Kemudian, Kemenag dan masyarakat harus menjadi pengawas apabila ada juru dakwah yang melanggar aturan. Jika ada pelanggaran, perlu ada sanksi atau surat teguran.
"Perlu ada kontrol yang baik dari masyarakat itu sendiri, termasuk juga dari Kementerian Agama di daerah terkait dan teguran bagi yang melanggar etika, melanggar tata kesopanan publik, dan melanggar keadaban publik," ujarnya.
Selain itu, perlu ada pelatihan juru dakwah sebelum mendapatkan sertifikasi dari Kemenag. Sehingga mereka benar-benar memiliki kapasitas yang memadai untuk menyampaikan nilai-nilai keagamaan.
"Kita berharap agama yang luhur tidak dinodai oleh cara dakwah yang bertolak belakang dari nilai ajaran agama itu," kata Maman.
Seperti diketahui, heboh Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh saat ia sedang berdakwah. Sikap Gus Miftah pun menuai kritik. Kendati akhirnya Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu meminta maaf.