Puncak HUT Ke-84 GPA: Kader Muda Al Washliyah Mengawal dan Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Puncak HUT Ke-84 GPA: Kader Muda Al Washliyah Mengawal dan Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Nasional | sindonews | Sabtu, 11 Januari 2025 - 22:17
share

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengajak seluruh kader Gerakan Pemuda Al Washliyah bersama pemerintah menjalankan dan menyukseskan program Asta Cita pemerintah. Itu ditegaskan Kapolri yang diwakili Dirsosbud Baintelkam Polri Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna pada HUT ke-84 Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) di halaman Universitas Al Washliyah, Jalan SM Raja, Medan, Jumat (10/1/2025).

Menurut Kapolri, dalam pidato pertamanya setelah dilantik, Presiden Prabowo Subianto mengatakan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas utama. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah ringan, sehingga pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.

Seluruh elemen bangsa harus terlibat aktif dalam menghadapi ancaman dan tangan yang dihadapi. Untuk meraih target tersebut, presiden telah membuat visi bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045 yang memiliki tiga pilar utama, delapan visi, dan tujuh program prioritas.

“Dalam mendukung program tersebut Polri telah berkomitmen dan telah melakukan tindakan nyata sesuai dengan tupoksi kami,” ujar Kapolri.

Kapolri juga mengajak seluruh kader GPA bersama-sama pemerintah mendukung program Asta Cita dan program-program prioritas lainnya.

“Saya atas nama Kepolisian Republik Indonesia mengucapkan selamat ulang tahun GPA yang ke-84. Semoga sejalan dengan tema kegiatan, Kokohkan Persatuan Pemuda dalam Bingkai Merah Putih Menuju Indonesia Emas 2024. GPA bersama-sama pemerintah dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapi saat ini. Terutama dalam memajukan ilmu, iman dan amal untuk kemandirian bangsa. Tidak hanya berkaitan kemajuan ekonomi, tapi juga mencakup kemandirian pendidikan, sosial dan keamanan,” ujar Kapolri.

Ketua Umum GPA Aminullah Siagian mengucapkan terima kasih kepada Kapolri yang diwakili Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna. Kehadiran Kapolri di acara HUT ke-84 GPA menunjukkan komitmen Polri untuk bersama-sama seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan visi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam perjalanan sejarah menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Al Washliyah yang dideklarasikan di Medan pada 30 November 1930 dan GPA dilahirkan pada 11 Januari 1941 atau 4 tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan 1945.

“Artinya jauh sebelum negara ini merdeka, Al Washliyah dan GPA telah dilahirkan oleh alumni Maktab Islamiyah dan pelajar di Madrasah Al Hasaniyah. Di antara mereka adalah Abdurrahman Shihab, Ismail Banda, Arsyad Thalib Lubis, Adnan Nur Lubis, dan Yusuf Ahmad Lubis. Mereka adalah para ulama yang ikut merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dengan mengorbankan harta dan nyawa. Sejarah telah mencatat bahwa untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, Al Washliyah turut ikut serta di dalamnya,” ungkap Aminullah.

Saat ini Al Washliyah berusia hampir satu abad. Oleh sebab itu catatan penting tentang sejarah dan kontribusi Al Washliyah tidak boleh hilang dan diabaikan walaupun darah menjadi taruhannya.

Momentum HUT ke-48 ini, GPA harus menjadi pilar utama dalam mengawal kemaslahatan umat mulai dari Sabang sampai Merauke. Setidaknya GPA bisa melakukan hal-hal positif di kancah nasional maupun lokal.

Aminullah juga mengajak seluruh kader GPA untuk bijak dalam menata kehidupan dan sportif dalam berteman.

“Jangan menghalalkan segala cara untuk menjual sesuatu, jangan injak kepala saudara dan temanmu, jangan menikam dari belakang, jangan berkhianat dalam persahabatan dalam apa pun itu, karena kita pun tidak mau dibuat seperti itu oleh orang lain,” ujarnya.

Ketua Umum PB Al Washliyah KH Masyhuril Khamis diwakili H Ismail Effendi dalam sambutannya mengatakan, waktu akan berjalan terus dan tak mungkin bisa mundur lagi. Dia mengajak seluruh kader GPA untuk memanfaatkan waktu dengan benar.

“Usia muda adalah usia produktif. Dalam mengurus organisasi rencanakan apa yang menjadi cita-cita ke depan, mau ke mana dan mau jadi apa kita. Maka teruslah berjuang wahai seluruh kader Pemuda Al Washliyah,” ucapnya.

Masyhuril Khamis juga berharap kader GPA tidak larut dengan suasana yang mencekam. “Terkadang mungkin kita frustrasi melihat suasana yang mencekam, tapi jangan juga menjadi apatis,” katanya.

Topik Menarik