Pilu! Santri di Kolaka Utara Dibully Senior, Dicukur Rambut lalu Dibakar
KOLAKA UTARA, iNews.id - Nasib memilukan dialami santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Islam Meeto, Desa Mattirobulu, Kecamatan Tiwu, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Korban berinisial AMRM menjadi korban bullying atau perundungan santri senior hingga dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Djafar Harun akibat luka bakar nyaris di seluruh tubuh.
Informasi diperoleh iNews, korban diduga dirundung dua seniornya. Kondisinya memilukan dengan luka bakar mulai dari bagian leher hingga pangkal paha dan diperban.
Ibu korban tampak menemani di sampingnya dalam ruangan dan sesekali meneteskan air mata melihat keadaan anaknya yang meringis kesakitan.
Salah satu keluarga AMRM, Mahmuddin mengatakan, korban sempat dilarikan ke puskesmas. Dia kemudian dirujuk ke RS Djafar Harun jelang Salat Jumat oleh pihak ponpes termasuk pimpinannya.
"Dari pengakuan korban, kejadiannya pagi sekitar pukul 07.00 WITA. Dia dipanggil ke belakang pondok oleh para pelaku," katanya, Sabtu (12/4/2025).
Sebelumnya Hanya Gunakan KTP, Seorang Warga Akhirnya Terdaftar di DPTb di PSU Pilkada Magetan 2024
Setiba di belakang pondok, rupanya para pelaku telah menyiapkan sebuah gunting dan BBM diduga jenis pertalite. Pelaku kemudian melancarkan aksinya dengan mencukuri rambut korban mulai dari bagian samping hingga belakang.
Tidak puas dengan mencukur rambut, tubuh korban langsung disiram BBM dan dibakar hidup-hidup. Saat itu korban langsung berlari menuju sungai yang ada di belakang pondok menceburkan diri.
"Langsung lari ke sungai melompat. Seandainya tidak ada sungai saya tidak tahu bagaimana nasibnya," kata Mahmuddin.
Dia meminta kepada pihak ponpes dan polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Demikian juga orang tua para pelaku diminta bertangung jawab atas perlakuan anak-anak mereka.
"Kata kepala ponpes tadi kepada kami jika para pelaku akan disanksi. Para pelaku juga saya dengar telah dibawa ke Polsek," ucapnya.