Prabowo Minta Isu 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah Segera Ditangani

Prabowo Minta Isu 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah Segera Ditangani

Nasional | okezone | Rabu, 17 Desember 2025 - 07:36
share

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap persoalan pendidikan di Papua. Hal ini menyusul adanya informasi ratusan ribu anak di wilayah tersebut belum mengenyam pendidikan formal. 

1. Prabowo Minta Isu 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah Ditangani

Hal itu disampaikan Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (KEPP OKP), Velix Wanggai. Velix mengungkapkan, sekitar 700 ribu anak di Papua belum menempuh jenjang pendidikan formal. Menurutnya, Presiden Prabowo meminta agar persoalan tersebut segera ditangani karena pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu fokus utama pemerintah pusat.

"Arahan beliau (Prabowo-red) langsung untuk penanganan 700-an ribu anak-anak yang belum bersekolah di Papua," ujarnya usai mengikuti pengarahan kepada kepala daerah se-Papua dan KKEP-OKP di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).

"Ini menjadi penting sekali dalam pengembangan sumber daya manusia, berbagai program-program dari Bapak Presiden ini akan menyentuh langsung aspek pendidikan, tentang sekolah rakyat," kata Velix.

2. Cek Ulang Informasi

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan, informasi mengenai 700 ribu anak Papua yang belum bersekolah berasal dari laporan Bupati Manokwari, Hermus Indou.

 

Namun, Tito menegaskan, Kementerian Dalam Negeri akan mengecek ulang informasi tersebut. Ia menyebutkan Presiden Prabowo juga meminta agar informasi itu diverifikasi terlebih dahulu.

"Kita harus cross-check dulu. Tadi Pak Presiden menyampaikan ini, data ini (sebanyak 700 ribu anak Papua belum bersekolah), harus kita cross-check dulu benar enggak," urainya.

Meski masih menunggu hasil verifikasi data, Tito menekankan pemerintah berkomitmen memberikan akses pendidikan bagi seluruh anak di Papua jika memang terdapat anak-anak yang belum bersekolah.

"Prinsip dasarnya adalah kalau ada yang tidak bersekolah akan diupayakan untuk bersekolah. Diberikan kesempatan akses sekolah seluas-luasnya, tapi enggak tahu angkanya, harus kita cross-check dulu," tutur Tito.

Topik Menarik