Kaleidoskop 2025: 10 Bencana Alam Paling Mematikan di Indonesia, Renggut Ribuan Jiwa
JAKARTA, iNews.id - Tahun 2025 menjadi tahun penuh duka bagi bangasa Indonsia. Sejumlah bencana alam dahsyat mematikan melanda sejumlah daerah hingga merenggut ribuan nyawa. Salah satu bencana paling mematikan yakni banjir bandang dan longsor yang menerjang tiga provinsi di Sumatra, akhir November 2025 lalu.
Bencana hidrometeorologi tersebut tidak hanya menelan korban jiwa hingga 1.000 orang lebih, namun meluluhlantakkan tiga provinsi yakni, Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Di bulan yang sama tepatnya awal November, bencana banjir bandang dan longsor juga menghantam dua wilayah di Jawa Tengah yakni, Cilacap dan Banjarnegara.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, mayoritas bencana hidrometeorologi dipicu cuaca ekstrem akibat perubahan iklim dan tingginya curah hujan. Selain bencana hidrometeorologi, gunung Meletus juga mewarnai tragedi bencana alam. Berikut deretan bencana alam paling mematikan sepanjang 2025 di Indonesia yang dirangkum iNews.id dalam Kaleidoskop 2025..
10 Bencana Alam Paling Mematikan di Indonesia
1. Banjir Bandang dan Longsor Sumatra
Banjir bandang dan tanah longsor melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra pada 27 November 2025. Bencana itu meluluhlantakkan tiga wilayah yakni, Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal bencana di tiga provinsi Sumatra yaitu menembus 1.106 jiwa per, Senin (22/12/2025). Selain itu, terdapat 175 lainnya masih dalam pencarian.
“Per hari ini, rekapitulasi jumlah total dari 1.090 di hari Sabtu dan Minggu, bertambah 16 jiwa sehingga total per hari ini 1.106 jiwa. Tentu saja sekali lagi pemerintah, pemerintah daerah dan semua warga negara Indonesia mengucapkan simpati dan belasungkawa yang mendalam Innalillahi wainnailaihi rajiun,” ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers.
Aam, sapaan akrab Abdul Muhari menambahkan, untuk daftar nama yang masih dicari kini berkurang 10 jiwa.
“Sehingga jumlah saudara-saudara kita yang masih dalam daftar pencarian berjumlah 175 jiwa. Sedangkan yang untuk mengungsi ini total per hari ini 520.570 jiwa,” tuturnya.
Aam mengatakan, jumlah pengungsi semakin berkurang, terutama satu minggu ke belakang.
"Satu minggu kemarin ini cukup banyak yang berkurang karena sudah mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah dan beberapa ada yang tinggal di rumah kerabat di luar daerah bencana," katanya.
“Tetapi sebagian besar untuk kebutuhan makanan itu masih didukung oleh dapur-dapur umum baik itu yang dikelola langsung oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun yang dikelola oleh masyarakat tetapi naturalnya bahan makanannya itu didukung oleh Dinas Sosial,” ucapnya.
2. Banjir Bandang dan Longsor Cilacap
Bencana longsor yang terjadi pada Kamis (14/11/2025) malam menimbun 16 rumah warga di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut. Peristiwa tragis ini menelan korban jiwa sebanyak 23 orang.
Dari jumlah tersebut, 21 orang ditemukan dalam kondisi tewas, sementara dua korban lainnya tidak berhasil ditemukan hingga pencarian resmi ditutup.
3. Longsor Banjarnegara
Bencana longsor menerjang Desa Situkung, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025) pukul 16.00 WIB. Peristiwa ini dipicu hujan lebat hingga menyebabkan tebing runtuh dan menimpa area perkebunan serta persawahan warga.
Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono mengatakan, total 17 jenazah berhasil dievakuasi sejak operasi dimulai. Kemudian 11 korban lainnya masih belum ditemukan. "Kami memastikan koordinasi lintas instansi tetap siaga untuk langkah lanjutan," katanya.
BPBD Banjarnegara mencatat 195 rumah rusak akibat longsor, 48 unit di antaranya rata dengan tanah. Terdapat 1.019 pengungsi atau 335 KK yang tersebar di lima titik pengungsian.
4. Banjir Bandang Nagekeo NTT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban bencana banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), tercatat lima orang meninggal dunia, tiga korban hilang dan tiga lainnya luka-luka hingga Jumat (12/9/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, banjir bandang dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan perbukitan Kecamatan Mauponggo. Air dari hulu mengalir deras menuju pesisir dan merusak rumah warga, jembatan, jaringan listrik hingga komunikasi.
“Korban jiwa tercatat sebanyak lima orang meninggal dunia, tiga orang masih hilang, dan tiga lainnya luka-luka, sementara 30 jiwa mengungsi ke rumah kerabat,” kata Abdul di Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Selain korban jiwa, puluhan warga juga terdampak. Sebanyak 30 jiwa harus mengungsi sementara akibat rumah rusak dan tidak layak huni. Sementara itu, kerusakan materiel cukup besar meliputi satu rumah hanyut, satu rumah rusak berat, dua kantor pemerintah, dua jembatan rusak, dan tiga ruas jalan utama lumpuh.
Abdul menegaskan kondisi infrastruktur yang rusak parah membuat penanganan darurat dan distribusi bantuan terkendala. Dua ruas jalan berhasil dibuka, tetapi tiga ruas lainnya masih belum dapat dilalui.
5. Banjir Bandang Bali
Hujan deras yang mengguyur Pulau Bali sejak Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025) mengakibatkan banjir besar di sejumlah wilayah, seperti di Kota Denpasar dan Kabupaten Jembrana serta Gianyar. Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga membuat bangunan ambruk hingga menelan korban jiwa.
Seorang pengguna media sosial @iqbal.alfaa, membagikan kondisi banjir yang melumpuhkan transportasi di beberapa titik di Bali.
“Hujan deras yang mengguyur Bali selama dua hari berturut-turut akibatnya menjadi banjir di beberapa titik di Denpasar, transportasi juga menjadi lumpuh total. Semoga banjir segera surut dan transportasi kembali normal. Sekarang bertepatan juga dengan Hari Pagerwesi, semoga masyarakat Bali tetap bisa merayakan dengan penuh makna,” tulisnya di Threads dikutip Rabu (10/9/2025).
Di Denpasar, air mulai meluap sekitar pukul 03.00 WITA dan merendam kawasan Jalan Kebo Iwa Selatan, Denpasar Barat. Sejumlah rumah kos tergenang hingga setinggi pinggang orang dewasa.
6. Banjir Bandang Pegunungan Arfak Papua
Banjir bandang melanda Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Jumat (16/5/2025) malam. Data laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat akibat bencana ini satu orang tewas dan 19 warga hilang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, bencana banjir akibat hujan deras yang menyebabkan luapan air dari daerah hulu menghantam kawasan tempat tinggal sementara para pendulang emas tradisional. Air meluap menghanyutkan tenda dan perlengkapan masyarakat sekitar pukul 21.00 WIT.
“Akibatnya, satu orang warga atas nama Harun Meidodga (Laki-laki/22 tahun) ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, terdapat 19 orang lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang, sedang dalam proses pencarian intensif tim gabungan,” ujar Aam-sapaan Abdul Muhari, Senin (19/5/2025).
Menurutnya, terdapat empat korban luka-luka dan sudah mendapat penanganan awal oleh masyarakat setempat sembari menunggu bantuan tim kesehatan di lapangan. Sejauh ini tidak ditemukan adanya kerusakan fisik maupun kerugian materil yang signifikan.
"Tidak ada warga yang mengungsi akibat peristiwa ini," katanya.
7. Banjir Bandang Bima NTB
Korban tewas akibat banjir bandang di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, NTB bertambah menjadi tiga orang, Senin (3/2/2025). Identitas ketiga korban yakni, Hermawati (40) asal Desa Wora, Aisah (5) dari Desa Nangawera, dan Burhan (50) warga Desa Nunggi.
Kepala Kantor SAR Mataram Muhammad Hariyadi menerangkan, banjir bandang terjadi setelah hujan deras disertai angin kencang melanda kawasan itu, Minggu (2/2/2025).
Selain tiga orang ditemukan meninggal, lima orang lainnya masih hilang dan dalam pencarian petugas. Tidak hanya banjir, kawasan itu juga dilanda longsor dari atas peguningan yang mengakibatkan sejumlah infrastruktur rusak.
“Hingga pukul 18.00 WITA, total ada tiga korban jiwa yang sudah ditemukan,” kata Hariyadi, Senin (3/2/2025).
Dia menambahkan, berdasarkan data yang diterima, masih ada lima warga Dusun Karuwu Desa Nangawera yang hilang. Pihaknya telah mengerahkan tim rescue dari Pos SAR Bima sejak kemarin malam untuk melakukan upaya pencarian bersama TNI, Polri, BPBD Bima, Polair Kota Bima, PMI, Tagana, TSBK Kota Bima, Potensi 204 Bima, relawan, Aparatur Desa, masyarakat setempat, dan pihak terkait lainnya.
“Pencarian dilakukan dengan menyisir aliran sungai hingga ke muara dengan menggunakan perahu karet,” ujarnya.
Kepala Kantor SAR Mataram mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Banjir bandang juga mengakibatkan dua jembatan utama di Kecamatan Ambalawi, yang menjadi akses utama menuju Wera, putus total, menyebabkan lumpuhnya jalur transportasi di wilayah tersebut.
8. Banjir Bandang Situbondo
Banjir bandang berdampak terhadap 1.167 rumah warga Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 5 Februari 2025, banjir yang melanda dua kecamatan menyebabkan 55 unit rumah warga rusak berat, 27 unit rusak sedang dan 29 unit rusak ringan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, total warga terdampak bencana berjumlah 1.280 KK dengan rincian pada Kecamatan Bungatan 480 KK dan Kecamatan Miandingan 800 KK.
"Untuk kategori terdampak yang masih membutuhkan asesmen yaitu rumah 1.167 unit dan fasilitas pendidikan 1 lalu jalan desa 4 titik," ujar Aam-sapaan akrab Abdul Muhari, Kamis (6/2/2025).
Dia mengungkapkan, dari perkembangan penanganan terkini banjir bandang, warga yang mengungsi di rumah kerabat sebagian telah kembali ke kediaman masing-masing.
"Tampak aktivitas warga yang membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Titik genangan air masih terlihat di Kecamatan Situbondo dan Panarukan," katanya.
9. Longsor Pekalongan
Banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang terjadi 21 Januari 2025 menelan 25 korban jiwa, Satu orang masih hilang hingga pencarian ditutup, Senin (27/1/2025).
“Operasi SAR banjir dan longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan sudah berlangsung selama 7 hari sesuai prosedur penyelamatan. Seluruh korban longsor sudah berhasil dievakuasi dan diidentifikasi sesuai laporan kehilangan yang masuk,” kata Dandim 0710 Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya.
Dandim mengatakan, korban yang tercatat di Petungkriyono hari ini sudah dinyatakan clear atau bersih. Sebanyak 25 orang yang dilaporkan hilnag sudah ditemukan di wilayah longsor.
10. Gunung Semeru Meletus
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, meletus dahsyat dengan meluncurkan awan panas sejauh 7 km, Rabu (19/11/2025) sore ini.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut juga memuntahkan abu vulkanik sejauh 2.000 meter di atas puncak (± 5.676 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sementara ini ± 16 menit 40 detik.
"Erupsi berupa Awan Panas masih berlangsung jarak luncur sudah mencapai 7 km dari puncak," tulis PVMBG dalam keterangan tertulisnya.
Saat ini Gunung Semeru berada pada status Level II (Waspada) dengan rekomendasi tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).
Terkait erupsi tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat di sekitar kawasan Gunung Semeru untuk mewaspadai awan panas.










