BNPB - Kemen PU Bangun 48 Sumur di Aceh Tamiang untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih
JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membangun sumur dalam dan sumur dangkal guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Sumatra. Khusus di Kabupaten Aceh Tamiang, pemerintah membangun 48 sumur untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga.
Direktur Air Minum Direktorat Cipta Karya Kementerian PU Oscar Siagian mengatakan, pembangunan tersebut meliputi sumur dangkal dan sumur dalam.
“Kami diminta menyelesaikan 48 sumur, baik sumur dangkal maupun sumur dalam, khusus di Aceh Tamiang. Itu di luar kabupaten dan kota lain di Aceh,” ujar Oscar dalam konferensi pers bersama BNPB di Jakarta, Minggu (28/12/2025).
Oscar menjelaskan, pembangunan puluhan sumur tersebut ditargetkan rampung pada akhir Desember. Air dari sumur dalam akan dimanfaatkan untuk kebutuhan minum dan aktivitas sehari-hari masyarakat terdampak.
Tokoh Muda Sipirok Minta Pemerintah Tetapkan Banjir & Longsor Jadi Status Bencana Nasional
“Sumur dangkal diperlukan masyarakat untuk membersihkan lumpur di permukiman dan rumah-rumah mereka. Sementara sumur dalam bisa digunakan untuk kebutuhan air bersih sehari-hari,” katanya.
Menurut Oscar, pembangunan sumur dangkal dan sumur dalam tidak hanya dilakukan di Aceh, tetapi juga di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Proses pengerjaan melibatkan unsur TNI serta masyarakat setempat.
Keterlibatan warga terutama dilakukan pada pembangunan sumur dangkal, sehingga air dapat langsung dimanfaatkan untuk membersihkan rumah dan lingkungan pascabanjir.
Oscar menambahkan, hingga saat ini Kementerian PU telah membangun 73 sistem penyediaan air minum di Aceh, 46 sistem di Sumatera Utara, dan 60 sistem di Sumatera Barat.
Langkah tersebut dilakukan untuk menopang kebutuhan air bersih sekitar 160 ribu warga yang terdampak kerusakan jaringan air akibat banjir dan bencana hidrometeorologi.
“Nanti akan kami lakukan pengamanan sumber air baku. Ada beberapa lokasi yang tidak lagi bisa digunakan karena lumpurnya cukup tinggi,” katanya.
Sementara di Sumatra Utara, terdapat 46 sistem penyediaan air minum yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota. Dampak kerusakan jaringan air di wilayah tersebut mencapai lebih dari 88 ribu sambungan rumah.
Beberapa daerah terdampak di Sumut antara lain Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Langkat. Pemerintah memastikan upaya pemulihan layanan air bersih terus dipercepat agar kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana dapat segera terpenuhi.










