6 Fakta Kartu Prakerja Berlanjut di Era Prabowo

6 Fakta Kartu Prakerja Berlanjut di Era Prabowo

Terkini | okezone | Senin, 7 Oktober 2024 - 08:13
share

JAKARTA - Program Kartu Prakerja akan berlanjut di era pemerintahan Presiden Prabowo Subainto. Pasalnya, manfaat program ini besar, apalagi di tengah menurunnya jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga meyakini bahwa Kartu Prakerja dapat berlanjut di 2025.

“Program itu nanti akan dibahas kemudian. Karena memang dalam APBN 2025 disediakan porsi untuk hal tersebut. Jadi kemungkinan akan dilanjutkan. Jadi masih perlu semua dibicarakan,” ujarnya.

Okezone pun merangkum fakta-fakta menarik terkait program Kartu Prakerja terbaru, Senin (7/10/2024):

1. Diterima 18,9 Juta Peserta

Sejak diluncurkan pada April 2020 hingga saat ini, Prakerja telah memberikan akses skilling, reskilling dan upskiling kepada lebih dari 18,9 juta orang penerima. S

2. Insentif yang Didapat

Setiap peserta memperoleh manfaat berupa beasiswa pelatihan sebesar Rp3,5 juta yang bisa dimanfaatkan untuk mengikuti berbagai pelatihan baik moda webinar, tatap muka, maupun pembelajaran mandiri, yang tersedia di ekosistem Prakerja.

3. Kartu Prakerja 2025 Diputuskan Prabowo

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono menyebut keputusan ini tetap ada di tangan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

"Semuanya sangat relevan dan mestinya sangat positif untuk kita keberlanjutannya. Tetap saja nanti kita akan di pemerintahan baru kita berharap harap dilanjutkan dan keputusan akhir tetap ada di pemerintahan baru," jelasnya.

4. Manfaat Kartu Prakerja

Keberlanjutan program Kartu Prakerja ini sejalan dengan capaian yang diperoleh selama lima tahun program ini berjalan. Hal itupun tertuang berdasarkan Riset Presisi Indonesia (2021) yang menemukan penerima perempuan Prakerja mengalami peningkatan pendapatan sebesar 33 persen lebih tinggi dibanding non-penerima perempuan.

Selanjutnya, hasil Studi Svara Institute (2023) menemukan peningkatan pendapatan penerima Prakerja hingga 17,6 persen lebih tinggi dibanding non-penerima.

"Jadi secara program kita mendorong kelanjutan program prakerja ini karena seperti yang tadi saya sampaikan capaian-capaian angkanya tadi dan saya kira posisi saat ini akan semakin penting apalagi kalau isunya masalah pembukaan lapangan kerja, isu yang terkait tenaga kerja kita apalagi nanti isu kelas menengah," pungkas Susiwijono.

Topik Menarik