Dua Jenderal Bintang 4 Polri Termuda Era Jokowi, Nama Pertama Jadi Kapolri Lompati Empat Angkatan

Dua Jenderal Bintang 4 Polri Termuda Era Jokowi, Nama Pertama Jadi Kapolri Lompati Empat Angkatan

Nasional | okezone | Selasa, 8 Oktober 2024 - 08:50
share

JAKARTA - Dua jenderal bintang 4 Polri termuda di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) menarik untuk diulas. Terlebih lagi, Jokowi akan segera mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024, sekaligus bertepatan dengan pelantikan Prabowo Subianto menjadi Kepala Negara yang baru.

Pada era Presiden Jokowi, dua nama jadi Kapolri termuda dan melangkahi beberapa angkatan di atasnya. Siapa sosok keduanya? Berikut ulasan Okezone.

1. Tito Karnavian

Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian dilantik jadi Kapolri dan menyandang bintang 4 pada 13 Juli 2016. Tito Karnavian menjadi Kapolri dengan status menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun. Saat ini, Tito menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Terpilihnya Tito sempat menjadi sorotan publik Tanah Air karena usianya yang masih sangat muda yakni 52 tahun 9 bulan dan melompati empat angkatan. Tito merupakan angkatan Akpol 1987, sedangkan kapolri sebelumnya Badrodin Haiti dari 1982, jadi melewati angkatan ’83, ’84, ’85, dan ’86.

Meski menjadi Kapolri di usia muda, Tito bukanlah sosok dengan karier menteng. Pasalnya sebelum menjadi orang nomor 1 di Korps Bhayangkara, Tito pernah menduduki sejumlah posisi penting di Polri dan lembaga negara lainnya.

Tercatat Tito Karnavian pernah menjadi kepala Densus 88 Antiteror, Kapolda Papua, Kapolda Metro Jaya, dan kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Penyandang gelar Ph.D dari Nanyang Technological University, Singapura, ini terkenal memiliki spesialis dalam menangani kasus terorisme. Gelar doktornya pun terkait ahli di bidang strategic studies with interest on terrorism and Islamist radicalization.

 

2. Listyo Sigit Prabowo

Nama kedua sebagai Kapolri termuda adalah Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Listyo Sigit menjadi Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Rabu 27 Januari 2021. Ia menjadi Kapolri di usia 52 tahun menggantikan menggantikan Jenderal Idham Azis yang memasuki masa pensiun.

Jenderal yang kini bintang empat itu lahir di Ambon, Maluku, 5 Mei 1969, memiliki prestasi mentereng sejak bergabung dengan kepolisian pada 1991 (lulus Akpol) tersebut.

Jawa Tengah menjadi provinsi yang penting dalam perjalanan karier Listyo. Pada 2009, ia menjadi Kapolres Pati. Satu tahun kemudian, Listyo dimutasi sebagai Kapolres Sukaharjo.

Sigit menikah dengan Juliati Sapta Dewi Magdalena dan dikaruniai 3 orang anak.

Sebelum menjabat sebagai perwira tinggi Polri, Sigit menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991. Tak hanya itu, beliau juga menyelesaikan pendidikan S2-nya di Universitas Indonesia.

Ayah 3 anak ini kemudian mendapatkan banyak tugas dan ditempatkan di beberapa daerah. Diketahui ia pernah berdinas di Polres Tangerang dengan pangkat Letnan Dua, Kapolres Pati, Wakapolrestabes Semarang, Kapolresta Solo, dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.

Dia pernah ditunjuk menjadi ajudan Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat menjadi Kapolres Solo, ia pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, Jawa Tengah.

Listyo kemudian digeser ke Jakarta, mengisi posisi Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri, bersamaan dengan terpilihnya Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Satu tahun berikutnya, ia ditugaskan menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara. Tak lama, Listyo kembali ditarik ke Ibu Kota bersamaan dengan terpilihnya Jokowi sebagai presiden pada 2014. Listyo pun dipercaya menjadi ajudan presiden. Sekitar dua tahun ia mendampingi Jokowi dalam beraktivitas.

Topik Menarik