Jalur Perdagangan Global, RI-Malaysia dan Singapura Bahas Keamanan Selat Malaka-Singapura

Jalur Perdagangan Global, RI-Malaysia dan Singapura Bahas Keamanan Selat Malaka-Singapura

Terkini | okezone | Rabu, 23 Oktober 2024 - 10:38
share

JAKARTA - Pemerintah Indonesia mendorong penguatan keselamatan navigasi pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim. Hal ini melalui Co-operation Forum (CF) yang merupakan pertemuan tahunan di bawah kerangka Cooperative Mechanism yang dilakukan secara bergiliran oleh tiga negara pantai yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura secara urutan alfabetikal.

CF memegang peranan penting karena merupakan forum pertemuan pejabat setingkat eselon I/ high level (administrasi maritim) dari 3 negara pantai dan negara pengguna selat, asosiasi serta organisasi internasional.

Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Kemenhub) Budi Mantoro mengatakan, tujuan pertemuan ini adalah untuk meningkatkan dialog dan diskusi mengenai isu-isu yang berkembang di bidang keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Singapura.

“Selat Malaka dan Selat Singapura adalah salah satu dari jalur pelayaran yang sangat penting dan strategis karena dilalui oleh sekitar 35 kapal internasional yang mengangkut sepertiga dari komoditas perdagangan global, sehingga membuat kedua Selat ini menjadi urat nadi yang menghubungkan perekonomian wilayah tersebut ke seluruh dunia," katanya dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Budi menyampaikan bahwa volume lalu lintas yang melewati kedua Selat tersebut terus meningkat setiap tahunnya, mencapai 130.000 kapal per tahun.

World Economic Forum bahkan memperkirakan Selat Malaka akan melewati kapasitasnya pada akhir dekade ini karena pesatnya pertumbuhan lalu lintas pelayaran di Selat tersebut.

“Belum lagi banyaknya kemacetan dan kecelakaan yang terjadi di kedua Selat tersebut bisa mengakibatkan gangguan dan hambatan bagi rantai pasokan global,” kata Budi.

Menurut Budi, apa yang terjadi di kedua Selat tersebut berdampak tidak hanya kepada tiga negara Pantai, namun juga terhadap perdagangan regional dan lebih lanjut ke perekonomian global.

Topik Menarik