Terpilih Jadi Presiden AS, Trump Janji Tak Ada Anggota Keluarga Menjabat di Pemerintahannya
PALM BEACH - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia tidak ingin anak-anaknya bertugas dalam pemerintahan baru. Pernyataan itu disampaikan Trump menyusul kemenangannya dalam pemilihan presiden atas saingannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Trump menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Rabu dalam sebuah wawancara dengan Fox News, menyusul kemenangannya dalam pemilihan umum atas lawannya dari Partai Demokrat Kamala Harris.
“Saya berkata, ‘itu sudah cukup untuk keluarga!’ Tahukah Anda mengapa? Itu terlalu menyakitkan bagi keluarga, keluarga saya telah melalui neraka,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News, Rabu, (7/11/2024).
Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat ke-45 dari tahun 2017 hingga 2021, dan akan menjabat sebagai presiden ke-47 mulai tahun 2025. Putri sulungnya, Ivanka Trump, dan menantu laki-lakinya, Jared Kushner, adalah penasihat utamanya selama masa jabatan pertamanya, sering menuai kritik atas peran mereka.
Pada 2022, tepat saat Donald Trump memulai pencalonan ketiga untuk Gedung Putih, Ivanka mengumumkan bahwa ia akan mundur dari politik untuk memprioritaskan anak-anak dan kehidupan keluarganya.
"Meskipun saya akan selalu mencintai dan mendukung ayah saya, ke depannya saya akan melakukannya di luar arena politik," kata Ivanka saat itu.
Keputusannya muncul saat Trump menghadapi beberapa tuntutan pidana federal terkait dengan pemulihan lebih dari 100 dokumen rahasia yang diambil dari tanah miliknya di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida. Ivanka, bersama saudara-saudaranya Eric dan Donald Jr., juga disebutkan dalam gugatan perdata jaksa agung New York, dan menghadapi risiko hukum sebagai bagian dari bisnis keluarga Trump.
Trump juga mengatakan bulan lalu bahwa putranya yang berusia 18 tahun, Barron Trump, memainkan peran penting dalam strategi kampanyenya. Pada acara kampanye di Arizona, Trump mengatakan kepada mantan pembawa acara Fox News Tucker Carlson bahwa ia akan memberikan CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk dan Robert F. Kennedy Jr. posisi "berpengaruh" dalam pemerintahannya jika ia memenangkan pemilihan.