Detik-Detik Perwira Inggris Brigjen Mallaby Tewas saat Konvoi di Surabaya

Detik-Detik Perwira Inggris Brigjen Mallaby Tewas saat Konvoi di Surabaya

Nasional | okezone | Sabtu, 9 November 2024 - 06:05
share

TEWASNYA Perwira tinggi Inggris, Brigjen Aubertin Walter Sothern Mallaby menjadi pemicu Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.

Mengutip buku ‘The British Occupation of Indonesia: 1945-1946” karya Richard McMillan, Mallaby berangkat bersama Kapten Shaw, Smith dan Laughland dengan dikawal sejumlah pemimpin Surabaya, seperti Roeslan Abdulgani, Soedirman, Sungkono, Doel Arnowo dan Kundan, tokoh masyarakat India di Surabaya yang bertindak sebagai penerjemah.

Konvoi itu disambut kerumunan massa ‘arek-arek Suroboyo. Kapten Shaw, diberi mandat oleh Mallaby untuk bicara langsung pada pimpinan tentara Inggris yang terperangkap, Mayor Venugopal, komandan Mahratta ke-5 dan 6 dari Kompi D – pasukan yang terkepung di Gedung Internatio.

Namun belum selesai pembicaraan di dalam gedung, muncul tembakan dari arah dalam ke luar gedung. Sontak, para pemuda yang berkerumun di luar gedung bereaksi membalas tembakan.

Di tengah baku tembak, dua pemuda muncul di balik pintu mobil dan Kapten Laughland melihat keduanya mencoba membuka katup bensin mobil. Laughland mengusir keduanya dengan tembakan karena takut mobil akan dibakar.

Namun kemudian keduanya kembali dan sempat bicara singkat. Satu dari pemuda itu mengeluarkan revolver dan menembak Mallaby. Smith dan Laughland yang juga masih di dalam mobil pun ketakutan. Secara sponton ia melemparkan granat, satu-satunya senjata yang mereka punya, ke arah dua pemuda.

 

Laughland dan Smith pun berhasil kabur dengan menceburkan diri ke Kali Mas. Mereka menyelam dan berhasil sampai ke pos Inggris dekat pelabuhan. Dari kedua perwira inilah, kisah soal penembakan Mallaby disampaikan.

Sementara itu, dalam buku “Friends and Exiles: A Memoir of the Nutmeg Isles and the Indonesian Nationalist Movement” karya Des Alwi, sehari kemudian Inggris meradang. Inggris memperkuat pasukan dengan mendatangkan sejumlah tank dan pesawat tempur Supermarine Spitfire.

Kekuatan tambahan Inggris itulah yang pada 10 November, menerjang segenap sudut Kota Surabaya, di mana tentara Inggris dibuat kerepotan sebelum bisa menguasai kota tersebut beberapa hari kemudian.

Pihak Indonesia menyebut peristiwa tersebut itu sebagai Hari Pahlawan, sementara pihak Inggris mengenang peristiwa itu sebagai Surabaya Inferno. Adapun kemudian, Mallaby sendiri akhirnya dimakamkan di Menteng Pulo, Jakarta.

Topik Menarik