Rahasia di Balik Gaun Pernikahan Tionghoa Simbolisme, Keindahan, dan Harga Fantastis hingga Rp205 Juta
Pernikahan Tionghoa memiliki banyak kesamaan dengan pernikahan Barat, tetapi juga diwarnai dengan berbagai ritual, tradisi, dan etiket yang perlu diikuti. Dalam artikel ini, kita akan membahas elemen-elemen utama dalam pernikahan Tionghoa, terutama terkait dengan pemilihan gaun pengantin.
Memilih gaun untuk hari istimewa bisa menjadi tugas yang menantang bagi pengantin di seluruh dunia. Namun dalam budaya Tionghoa, gaun pengantin tidak hanya harus terlihat menawan tetapi juga dipercaya membawa kebahagiaan dan umur panjang bagi pasangan.
Merangkum dari Scmp pada Selasa (19/11/2024), di sebagian besar wilayah di Tiongkok, pengantin wanita mengenakan cheongsam sebagai gaun pernikahan. Sementara itu, di Hong Kong dan wilayah Tiongkok selatan lainnya, mereka mengenakan gaun tradisional yang disebut qun kua atau dalam bahasa Kanton dikenal sebagai kwan kwa.
Secara sederhana, qun kua adalah setelan dua potong yang terdiri dari qun yang berarti rok dan kua yang berarti jaket. Gaun ini memiliki desain sederhana namun mengandung makna mendalam sebagai pakaian upacara yang sakral.
Selain itu baik gaun pernikahan cheongsam maupun qun kua umumnya hadir dalam warna merah, yang dalam budaya Tionghoa merupakan warna keberuntungan. Warna merah melambangkan kebahagiaan, keberuntungan, dan kemakmuran.
Pada kedua jenis gaun ini, biasanya terdapat bordiran burung phoenix dan naga, yang masing-masing melambangkan pengantin wanita dan pria. Dalam simbolisme Tionghoa, burung phoenix mewakili keindahan, kelembutan, serta unsur yin, sedangkan naga melambangkan kekuatan, ketangguhan, dan unsur yang.
Kombinasi bordiran phoenix dan naga pada gaun pengantin melambangkan harapan akan pernikahan yang bahagia dan harmonis sepanjang hayat. Beberapa gaun pengantin tradisional Tionghoa ini bisa mencapai harga fantastis hingga USD13.000 atau setara dengan sekira Rp205 juta.
Hal ini disebabkan oleh proses pembuatannya yang rumit dan detail, serta bordiran tangan yang membutuhkan waktu lama dan keahlian tinggi. Gaun-gaun ini bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga merupakan simbol budaya dan harapan baik bagi kehidupan pasangan yang baru menikah.