Biodata dan Agama Hana-Rawhiti, Anggota DPR Cantik yang Viral Usai Menari Haka di Parlemen NZ

Biodata dan Agama Hana-Rawhiti, Anggota DPR Cantik yang Viral Usai Menari Haka di Parlemen NZ

Terkini | okezone | Selasa, 19 November 2024 - 12:33
share

Biodata dan agama Hana-Rawhiti menarik disimak. Sosoknya baru-baru ini viral setelah menolak rancangan undang-undang yang kontroversial di Selandia Baru. Pada 2022, Hana sempat mencuri perhatian publik setelah menyampaikan pidato menggunakan bahasa Te Wiki o te Reo Maori, salah satu bahasa Mori.

Kemudian pada 2024, Hana pun menerima penghargaan politisi muda dunia. Ia menjadi semakin disorot setelah melakukan aksi tarian Haka Maori di sidang parlemen pada Kamis, 14 November 2024 sampai membuat rapat tersebut tertunda sementara.

Dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (19/11/2024), Okezone telah merangkum biodata dan agama Hana-Rawhiti, sebagai berikut.

Biodata Hana-Rawhiti

Nama Lengkap: Hana-Rawhiti Maipi-Clarke
Tempat, Tanggal Lahir: Selandia Baru, September 2002
Profesi: Politikus
Instagram: @hana-rawhiti
Pendidikan: Universitas Waikato jurusan Business Management and Maori and Indigenous Studies.
Partai: Partai M?ori

Profil dan Agama Hana-Rawhiti

Sebagai anggota parlemen termuda di Selandia Baru yang masih berusia 22 tahun, ia melakukan Haka sebagai bentuk protes terkait Rancangan Undang-undang (RUU) Treaty Principles Bill yang kontroversial dengan merobek salinannya menari tradisional haka Maori.

Aksi protes tersebut pun memicu gelombang dukungan dari sesama anggota parlemen dan para penonton sidang. Sidang yang mulanya dimaksudkan untuk membahas Treaty Principles Bill berubah menjadi kacau ketika anggota parlemen lainnya serta penonton di galeri bergabung dengan Maipi-Clarke melakukan haka.

Ketua Parlemen saat itu Gerry Brownlee, lalu menghentikan sementara sesi persidangan tersebut dan memerintahkan pengosongan ruangan. Aturan baru tersebut bertujuan untuk menafsirkan ulang prinsip-prinsip Perjanjian Waitangi yang ditetapkan pada tahun 1840 yang merancang hubungan antara Mahkota Inggris dan suku-suku Maori.

RUU tersebut berupaya memperluas hak-hak kepada seluruh warga Selandia Baru. Namun, para kritikus menilai justru akan melemahkan kedaulatan Maori dan berpotensi memicu ketegangan rasial. Berbicara soal agama, belum ada sumber yang menyebut secara valid agama apa yang dianut politikus satu ini.

Topik Menarik