Target Pertumbuhan Ekonomi RI 8 Bisa Dicapai dengan Investasi Rp3.000 Triliun

Target Pertumbuhan Ekonomi RI 8 Bisa Dicapai dengan Investasi Rp3.000 Triliun

Terkini | okezone | Jum'at, 22 November 2024 - 09:12
share

JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menilai incremental capital output ratio (ICOR) atau perbandingan pertumbuhan ekonomi dengan investasi di Tanah Air harus ditingkatkan. Apalagi investasi menjadi instrumen utama dalam pertumbuhan makro ekonomi nasional.

Kepala BPI Danantara Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di level 8, Indonesia butuh investasi sebesar Rp3.000 triliun.

“Kita perlu dengan ICOR yang ada sekarang dan keinginan untuk mendapat pertumbuhan ekonomi, katakanlah 8, itu kita masih perlu sekitar Rp3.000 triliun untuk keperluan investasi,” ujar Muliaman kepada MNC Portal, Jumat (22/11/2024).

Dalam konteks ini, Presiden Prabowo Subianto menginisiasi pendirian BP Danantara, selaku badan investasi baru yang fokus pada tiga pilar, yakni investment management, investment banking, dan asset management.

Keberadaannya diyakini bisa memperluas peluang investasi di Tanah Air. Muliaman menyebut, dengan tiga pilar yang dimiliki, BP Danantara punya daya tawar yang tinggi bagi investor asing.

“Artinya ruangan bagi Danantara itu terbuka luas,” paparnya.

Akan ada beragam investasi yang digarap BP Danantara, seperti hilirisasi pangan dan energi, proyek infrastruktur jangka panjang, serta proyek strategi nasional (PSN) lainnya.

“Investasinya juga bermacam-macam dari hilirisasi sampai juga kepada kegiatan untuk kecukupan pangan, kemudian juga energi, dan lain sebagainya, itu kan bagian dari proyek strategi nasional,” beber dia.

Saking besarnya ruang lingkup investasi, Muliaman memandang tidak dapat didanai hanya dengan satu, dua bank saja. Menurutnya, peluang tersebut hanya bisa dilakukan melalui BP Danantara.

“Bahkan bukan cuman itu, saya kita banyak sekali yang intinya, contoh misalnya hilirisasi, biasanya hilirisasi itu memerlukan pembiayaan jangka panjang yang besar sekali, yang kadang-kadang sulit kalau itu dibiayai satu, dua bank, karena begitu besarnya keperluan dana, nah biasanya danantara melihat peluang ini,” ucapnya.

Topik Menarik