Curhat Demi Moore soal Tekanan Berat di Hollywood, Diet Ekstrem hingga Alami Eating Disorder
DUNIA hiburan Hollywood memang dikenal penuh tekanan terhadap penampilan para artisnya, terutama perempuan. Demi Moore merupakan salah satu aktris yang mencapai puncak ketenaran di era 1980-an sampai 1990-an. Ia menceritakan, bagaimana tuntutan produser membuatnya merasa tertekan.
Dalam wawancara pada majalah Elle, aktris berusia 62 tahun ini menceritakan bahwa seorang produser pernah memintanya untuk menurunkan berat badan. Hal ini merupakan sebuah pengalaman yang sangat memalukan dan membekas di ingatannya.
Merangkum dari Page Six, Senin (25/11/2024), tidak diketahui siapa produser yang mengatakan hal tersebut. Moore mengungkapkan, komentar dari produser itu menjadi pemicu obsesinya terhadap diet ekstrem dan olahraga berlebihan.
“Ada banyak siksaan yang saya lakukan pada diri sendiri ketika saya masih muda,” ujar Moore.
Bintang film ‘Ghost’ ini mengakui bahwa ia menempatkan nilai diri hanya dari penampilan fisik. “Cara saya menginternalisasi komentar tersebut membawa saya pada penderitaan yang mendalam, perilaku ekstrem, dan sikap keras terhadap diri sendiri. Saya merasa seluruh nilai diri saya bergantung pada tubuh yang harus terlihat dengan cara tertentu,” tambahnya.
Demi Moore mengungkapkan bahwa ia sering mengubah bentuk tubuhnya demi berbagai peran yang dimainkannya. Namun, tekanan besar dirasakannya saat harus mempersiapkan diri untuk perannya di film ‘A Few Good Men’, di mana ia berperan sebagai seorang tentara militer. Tantangan itu semakin berat karena ia baru saja melahirkan anak keduanya, Scout, yang membuatnya sangat terobsesi dengan latihan fisik agar memenuhi tuntutan peran.
“Saya merasa tidak bisa berhenti berolahraga, tugas saya adalah muat dalam seragam militer yang ketat.” tulis Moore dalam memoarnya, Inside Out.
Obsesi Moore untuk mendapatkan tubuh yang sempurna terus berlanjut hingga lima tahun berikutnya. Ia terus melakukan diet ketat dan olahraga ekstrem, terasuk saat mempersiapkan dirinya dalam film ‘Indecent Proposal’ dan ‘GI Jane’. Moore bahkan mengabaikan peringatan dari dokter tentang tubuhnya yang sudah mengalami gejala kelelahan serius.
“Saya terus meningkatkan rutinitas yang sudah berlebihan, mengurangi asupan karbohidrat, dan mencoba hampir semua jenis mesin olahraga yang ada,” ungkap Moore.
Setelah menyelesaikan film ‘GI Jane’, Moore akhirnya menyadari bahwa tindakannya tidak sepenuhnya benar, karena hal tersebut hanya membuatnya berada pada lebih banyak tekanan. Ia juga menyebutkan bahwa momen tersebut sebagai titik balik untuk mulai menerima bentuk tubuh alaminya.
Moore berharap dengan berbagi pengalamannya, ia dapat meningkatkan kesadaran tentang bahayanya gangguan makan (eating disorder) dan pentingnya mencintai diri sendiri. “Gangguan makan adalah penyakit yang nyata, tetapi itu tidak berarti kita tidak bisa sembuh,” pungkasnya.