Kurangi Ketimpangan Akses Pendidikan, Pemkab Kutim Terus Bangun Gedung Sekolah Baru

Kurangi Ketimpangan Akses Pendidikan, Pemkab Kutim Terus Bangun Gedung Sekolah Baru

Nasional | okezone | Selasa, 26 November 2024 - 19:32
share

Okezone - Pembangunan sekolah baru dan penambahan ruang kelas menjadi langkah strategis dalam mewujudkan akses pendidikan yang lebih baik bagi semua anak, terutama di daerah yang belum memiliki fasilitas pendidikan yang memadai.

Langkah tersebut juga sangat penting untuk mencapai berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama yang berkaitan dengan pendidikan, kesetaraan sosial, dan pembangunan ekonomi. Berikut adalah penjelasan mengenai kaitannya dengan beberapa SDG

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur Mulyono menyebut, pembangunan fisik sekolah, masuk dalam program Pemkab Kutim dan dilakukan dalam dua model, yakni pembentukan sekolah baru dan penambahan ruang kelas.

Di mana, pada 2023 ada empat sekolah SD yang dibangun baru di Kutai Timur, yaitu SD 014 dan 015 di Sangatta Utara, serta SD 09 Rantau Bulung dan 020 Bengalon. Kemudian, pada tahun ini ada tiga sekolah SD lagi yang dibangun, yakni SD 016 dan 017 di Sangatta Utara dan 014 di Sangatta Selatan.

Pembangunan gedung sekolah baru tersebut, sambung Mulyono bertujuan untuk mengakomodir jumlah siswa yang terus bertambah setiap masuk masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Terutama di wilayah Kota Sangatta. Pembangunan gedung sekolah baru, sengaja di tempatkan di kawasan padat penduduk dan belum memiliki sarana pendidikan.

Selain sekolah baru, Disdikbud Kutai Timur juga membangun ruang kelas baru sebanyak 122 unit senilai Rp100,43 miliar yang digelontorkan 2023. Pada tahun ini, ada 353 unit dengan nilai Rp369,12 miliar.

Kemudian pembaharuan fasilitas lainnya mulai dari ruang guru, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang UKS, kemudian ruang BP, musola, toilet, aula, pagar, dan lainnya mencapai 564 unit senilai Rp189,03 miliar pada 2023, dan tahun ini menyasar 608 unit dengan anggaran Rp270,69 miliar.

Pembangunan sekolah baru dan penambahan ruang kelas juga dapat mengurangi ketimpangan akses pendidikan. Banyak daerah yang memiliki keterbatasan sarana pendidikan, yang menyebabkan sebagian anak tidak dapat mengakses pendidikan dengan layak. Dengan mendirikan sekolah baru atau menambah ruang kelas, kesetaraan pendidikan bagi anak-anak dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi dapat tercapai.

Salah satu hambatan bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk mengakses pendidikan adalah keterbatasan fasilitas pendidikan. Dengan mendirikan sekolah baru dan menambah ruang kelas, lebih banyak anak dari keluarga miskin akan dapat memperoleh pendidikan yang layak tanpa perlu terkendala oleh jarak sekolah yang jauh atau kerumunan kelas yang terlalu banyak. Pendidikan yang lebih baik adalah salah satu cara efektif untuk mendukung pengentasan kemiskinan dalam jangka panjang.

Dengan semakin banyaknya fasilitas pendidikan baru ini, Mulyono berharap, layanan pendidikan di Kutai Timur akan membuat layanan pendidikan lebih efektif, memadai, dan dapat menjangkau seluruh pelajar di Kutim.

Pembangunan sekolah baru dan penambahan ruang kelas juga mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Sekolah yang lebih banyak dan ruang kelas yang tidak terlalu padat memberikan lingkungan belajar yang lebih sehat dan lebih nyaman, yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan fisik dan mental anak-anak. Selain itu, sekolah yang baru dapat dilengkapi dengan fasilitas yang lebih baik untuk mendukung kesehatan, seperti kamar mandi yang layak dan ruang kelas yang bersih.

Apalagi, pendidikan yang berkualitas langsung berkaitan dengan pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Dengan menambah jumlah sekolah dan ruang kelas, lebih banyak anak akan mendapatkan pendidikan yang lebih baik, yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan mereka untuk bersaing di pasar kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Topik Menarik