Kisah Pilu Konten Kreator Kak Gem, Tak Mau Pindah ke Jakarta karena Jaga Makam Ibu
KONTEN kreator bernama Kak Gem kini tengah viral di platform TikTok. Ia kerap muncul dengan kata-kata motivasinya menggunakan jargon "paham".
Cara berkonten Kak Gem ini berbeda dari konten kreator lain. Pasalnya ia tampil sedikit agak nyentrik dengan gaya tomboinya yang khas.
Di balik sosoknya yang lucu dan bersahaja, ternyata perempuan asal Tanjung Balai, Sumatera Utara menyimpan kisah pilu. Di saat dirinya sudah sukses menjadi kreator, hal itu tidak bisa dinikmati bersama sang ibu yang telah meninggal dunia.
Bahkan perempuan 32 tahun itu tidak ingin melakukan banyak hal sejak kepergian ibunya, termasuk menetap di Jakarta. Hal itu ia ceritakan dalam Instagram @tutorialhidup.
Dalam percakapan itu, Kak Gem bercerita alasan dirinya tidak ingin tinggal di Jakarta karena ingin menemani makam mendiang ibunya.
“Jadi rumah kakak dekat sama makam. Kalau mau pergi, ziarah dulu, izin dulu 'mak pamit yah, doain adek ya',” kata Kak Gem.
Kak Gem mengaku sedih karena tidak bisa membahagikan ibunya setelah memiliki penghasilan sebagai konten kreator.
“Kadang ada momen tutup kerjaan dua hari buat ngenang dia' (mama) aja gitu,” ucapnya.
Di momen itu, Kak Gem juga menceritakan perjuangannya mengurus sang ibu seorang diri. Mulai dari masak, nyediain makan, nyuapin, mandiin, dan semua hal. Bahkan saat detik-detik sang ibu meninggal, saat itu Kak Gem baru saja memandikan ibunya.
“Kakak mandiin dia (ibu), bedakin dia, tiba-tiba mau pake pampers gak, udah gak ada,” tuturnya.
Setelah memiliki penghasilan, ia tak berniat membangun rumah. Pasalnya ia tak kuasa tinggal di rumah sendiri tanpa sang ibu. Ia pun memilih tinggal di sebuah rumah kontrakan.
“Bukan gak ada rezeki, ada rezekinya dari Allah, sampe kak Rani bilang 'kenapa sih ayo bangun rumah’, ‘gak ah’, tetep aja kakak nyewa rumah, cuma mama kakak selalu bilang anakku nanti suatu saat sukses, dia selalu bilang gitu tapi sekarang dia gak ada,” katanya.
Ia pun berpesan untuk selalu patuh kepada orang tua. Menurutnya tidak ada orangtua yang salah.
“Gak ada perdebatan orangtua, sabarnya kita pasti akan buahkan hasil kalau kita ridho menjaga orangtua,” tutupnya.