KALEIDOSKOP 2024 : Prajurit TNI AL dan Brimob Bentrok di Pelabuhan Sorong Gegara Salah Paham
ANGGOTA polri dari kesatuan Brimob dan prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) terlibat bentrok di Pelabuhan Sorong tepatnya di pintu masuk R Tunggu Keberangkatan Kantor Pelindo IV Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, pada Minggu 14 April 2024, sekira pukul 09.30 WIT.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan, penyebab terjadinya perkelahian tersebut karena adanya kesalah pahaman. Anggota Brimob tidak terima karena ditegur oleh anggota TNI Angkatan Laut (AL).
"Penyebabnya terjadi kesalah pahaman antara anggota Brimob ditegur oleh anggota TNI AL," kata Nugraha kepada wartawan.
Informasi yang dihimpun, anggota Brimob tersebut dilarang naik ke kapal, sehingga terjadi pengeroyokan anggota POMAL oleh oknum Brimob.
Akibat peristiwa bentrokan tersebut, lima orang menjadi korban dan dirawat di Rumah Sakit. Atas peristiwa tersebut, semua orang yang terlibat akan dilakukan mediasi.
21 Anggota Polri Diperiksa
Sebanyak 21 anggota polisi diperiksa sebagai saksi terkait bentrokan personel TNI Angkatan Laut (AL) dan anggota Brimob di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya. Polisi juga melakukan pendataan ulang sejumlah fasilitas yang rusak akibat bentrokan tersebut.
Personel TNI AL terlibat bentrokan dengan anggota Brimob Polda Papua Barat Daya di Pelabuhan Sorong, Kota Sorong pada Minggu (14/4) sekitar pukul 09.00 Wita. Bentrokan tersebut diduga dipicu kesalahpahaman.
"Iya benar (21 anggota) masih proses pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Ongky Isgunawan.
Ongky menyebut, 21 personel diperiksa merupakan anggota Polsek KP3 Laut, Polresta Sorong Kota, dan anggota Brimob Sorong. Mereka dimintai keterangan sebagai saksi karena berada di tempat kejadian perkara (TKP).
"21 anggota itu bukan hanya Brimob saja tetapi semua itu anggota Polri, yakni KP3 Laut, dan anggota Polresta dan Brimob yang ada pada saat itu," katanya.
Kasus Berakhir Damai
Sidang Praperadilan Tom Lembong : Kesamaan Surat Keterangan Dua Ahli Kejagung Tuai Sorotan
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada III) Laksamana Muda TNI Hersan, mengatakan kejadian ini sangat disayangkan, sinergitas TNI-Polri yang terjalin sudah dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab. Hersan juga berharap kejadian ini tidak terulang lagi ke depannya, agar soliditas TNI-Polri tetap terjalin erat.
"Kapolda sudah menyampaikan permohonan maaf kepada TNI khususnya dan masyarakat, umumnya serta akan memberikan tindakan tegas kepada para pelaku yang menyebabkan rusaknya soliditas TNI-Polri ini. Kita berharap rekan-rekan yang masih di rumah sakit segera diberikan kesembuhan, dan sekali lagi, kita tetap menjaga soliditas TNI-Polri," ucap Hersan.
Terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa sebagai prajurit Jalasena harus selalu menunjukkan jiwa kesatria dan selalu menjunjung tinggi sinergitas kepada seluruh instansi dan elemen masyarakat dimanapun berada.
Personel Terlibat Bakal Ditindak Tegas
Kapuspen TNI, Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan PangKoarmada III beserta rombongan melaksanakan pertemuan dengan Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir terkait kejadian bentrokan anggota TNI AL Marhanlan XIV/Sorong dengan Brimob Polda Papua Barat.
"Kedua belah pihak saling menyampaikan permohonan maaf dan juga kepada masyarakat Kota Sorong terkait atas kejadian perselisihan akibat salah paham yang terjadi antara oknum Anggota Brimob dengan oknum Anggota TNI AL," ujar Nugraha.
Nugraha mengatakan, Pangkoarmada III dan Kapolda akan melakukan investigasi secara menyeluruh terkait peristiwa tersebut. Setiap personel yang terlibat dalam bentrokan tersebut kata Nugraha akan ditindak tegas sesuai hukum.
Kenapa Bentrok Polri dengan TNI Selalu Berulang?
Kenapa bentrok Brimob dengan TNI selalu berulang. Brimob dan TNI merupakan dua pasukan elite di Indonesia yang memiliki peran penting. Mereka memiliki tugas yang mulia salah satunya adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Seperti yang terjadi pada kasus beberapa tahun silam yakni antara anggota Brimob Polda Kepri dan anggota Batalyon Infantri (Yonif) 134/Tuah Sakti di Batam, Kepulauan Riau.
Peristiwa ini tentu bukan bentrok yang pertama kali terjadi antara dua kesatuan tersebut. Hingga pada Sabtu (20 Januari 2024) terjadi pengeroyokan kepada TNI AL oleh sejumlah Brimob di Maluku.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar menjelaskan, anggota TNI AL tersebut bertugas di Lanal Aru, Kapal Angkatan Laut Pulau Trangan, Dobo, Maluku. Sedangkan yang menganiaya merupakan sejumlah oknum anggota Brimob Kompi C Yon Pelopor Dobo. Kronologi bermula karena kesalahpahaman Anggota Brimob dengan TNI AL yang menghambat laju mobil patrolinya hingga yang membuat Bromob naik pitam.
Tak selang berapa lama, terjadi peristiwa yang melibatkan kedua instansi tersebut. Pada Minggu (14 April 2024) terjadi bentrok kembali antara Anggota Brimob dan Prajurit TNI AL. Peristiwa bentrok Brimob dengan TNI AL terjadi berawal adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Bentrok tersebut terjadi di pintu masuk R Tunggu Keberangkatan Kantor Pelindo IV Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
“Penyebab terjadinya perkelahian tersebut karena adanya kesalah pahaman. Anggota Brimob tidak terima karena ditegur oleh anggota TNI AL,” ujarnya.
Sementara itu, Mantan Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno pun membeberkan sejumlah pemicu bentrok antara dua kesatuan tersebut.
"Ini bisa terjadi di mana-mana apabila pimpinan-pimpinan di daerah tidak memberikan pembinaan secara benar," ujarnya.
Ia menjelaskan, mestinya anggota diberikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya internal. Bisa juga dilakukan kegiatan secara bersama antar instansi militer tersebut.
TNI dan Polri Duduk Bareng Cegah Bentrok Prajurit
Puspom TNI bersama Propam Polri menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Tahun Anggaran 2024 dengan membahas topik terkait pelanggaran plat nomor dinas hingga pencegahan konflik antar prajurit TNI-Polri di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada Kamis 2 Mei 2024.
Danpuspom TNI, Mayjen Yusri Nuryanto mengatakan dengan duduk bersama dalam acara Rakornis diharapkan muncul solusi atas permasalahan dan mencegah agar tidak terjadi di kemudian hari.
"Menyikapi masalah narasumber yang kita hadirkan, jadi memang kita melihat masih ada beberapa isu yang kemarin rekan-rekan media yang viral itu,” kata Yusri kepada wartawan disela acara Rakornis
“Jadi kita sengaja duduk bersama di sini, kita mengambil solusi yang terbaik untuk pencegahan memang kita mengutamakan pencegahan baru dalam hal represif atau penindakan," sambungnya.
Dia berharapan kepada para Danpuspom (Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara) yang hadir beserta seluruh Kabid Propam mempunyai satu frekuensi.
“Dalam hal bagaimana nih mengatasi permasalahan-permasalahan yang sudah muncul dan mungkin akan muncul lagi ke depan," ucapnya.
Yusri mengatakan, bahwa Rakornis POM TNI-Propam Polri mengangkat tema 'Melalui Rakornis POM TNI-Propam Polri TA 2024 Siap Mewujudkan Sinergitas Penegakan Hukum Disiplin Tata Tertib di Lingkungan TNI-Polri untuk Indonesia Maju'.
Ia menyebut bahwa Rakornis bertujuan menyamakan persepsi hingga pola pikir dalam penegakkan hukum di lingku TNI-Polri. Tak Hanya itu, Yusri tak ingin friksi-friksi atau perkelahian di bawah terjadi.
Tujuan kegiatan ini kata dia adalah yang pertama untuk menyamakan persepsi, pola pikir dan pola sikap dalam hal penegakkan hukum disiplin dan tata tertib di lingkungan TNI-Kepolisian.
"Disamping itu juga untuk mewujudkan suatu penegakkan hukum yang solid, jadi yang transparan, akuntabel, diharapkan tidak ada istilahnya adanya friksi-friksi yang terjadi di bawah ya,” ungkapnya.
“Dengan kita ada disini kita akan menyamakan persepsi kemudian kita akan menyatukan pola sikap dalam hal penindakan penegakkan hukum dan disiplin disamping itu kita ingin juga mewujudkan prajurit TNI dan Kepolisian yang mempunyai personel yang taat hukum yang punya moralitas, loyalitas kemudian berintegritas. Jadi itu untuk kegiatan hari ini," pungkasnya.