Sri Mulyani ke OJK dan BEI: Jual Beli Saham-Saham yang Sehat
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pesan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menjaga faktor fundamental perusahaan tercatat. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas saham emiten yang diperdagangkan.
1. Tanggung Jawab Regulator
Dengan adanya tanggung jawab regulator, ujar Srimul, maka aktivitas investasi di pasar modal dapat membawa citra positif bagi anak muda, terutama bagi yang telah memulai diversifikasi tabungan.
“Maka kita juga bertanggung jawab pak Mahendra agar saham-saham yang dijual belikan adalah saham-saham yang sehat yang berasal dari fundamental perusahaan-perusahaan yang dikelola dengan tata kelola yang baik,” katanya di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2025).
2. Langkah Krusial
Menurutnya, langkah ini krusial agar masyarakat tidak merasa dirugikan dengan membeli sebuah surat berharga yang ternyata tidak memiliki nilai intrinsik.
“Ini adalah tantangan,” katanya.
3. Soroti Literasi dan Edukasi
Srimul juga menyoroti pentingnya literasi dan edukasi keuangan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam investasi.
4. Jumlah Investor
Saat ini, jumlah investor di pasar saham dinilai masih relatif kecil dibandingkan total populasi. Sebagai catatan, hingga akhir Desember 2024, investor saham mencapai 6,37 juta Single Investor Identification (SID).
“Edukasi harus terus ditingkatkan, tetapi kita juga harus berinovasi untuk menciptakan instrumen-instrumen yang lebih terjangkau bagi masyarakat kecil,” imbuhnya.
5. Dorong Beli SBN
Dalam konteks diversifikasi tabungan, Sri Mulyani mencontohkan keberhasilan pemerintah dalam mendorong masyarakat membeli Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai yang lebih terjangkau.
Dengan pecahan nominal yang kecil, SBN dinilai mulai menarik minat investor muda, termasuk pelajar dan mahasiswa.
“Dalam basis investor SBN itu kita banyak menemukan pelajar dan mahasiswa sudah memulai Beli Surat Berharga Negara itu positif untuk kita semua,” jelasnya.