Fenomena Gus Palsu, Ketum PBNU: Selama Ini Belum Ada Mereknya 

Fenomena Gus Palsu, Ketum PBNU: Selama Ini Belum Ada Mereknya 

Nasional | okezone | Sabtu, 4 Januari 2025 - 01:02
share

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespon fenomena “Gus palsu” yang ramai diperbincangkan di masyarakat. Menurutnya, istilah “Gus” tidak memiliki standar formal yang dapat digunakan untuk menentukan keaslian atau kepalsuan seseorang yang menggunakannya.

“Gus palsu itu iya selama ini belum ada mereknya. Kita mau bilang palsu ndak palsu juga susah, menurut saya ya ini soal masyarakat aja lah,” ujar Gus Yahya dalam sebuah acara di Jakarta, Jumat (3/1/2025). 

Menurut Gus Yahya, gelar seperti “Gus” tidak sama dengan gelar akademik yang dapat diverifikasi melalui ijazah. “Kalau ngomong sarjana palsu kan kita bisa ngomong soal ijazahnya. Tapi kalau Gus asli itu tidak ada ijazahnya, saya nggak bisa ngomong apa-apa,” katanya. 

Gus Yahya juga menjelaskan bahwa gelar “Gus” secara tradisional sering merujuk pada anak Kiai, tetapi definisi Kiai itu sendiri sangat beragam. “Kalau orang ngomong Gus itu harus anaknya Kiai, ya Kiai itu macam-macam. Kiai itu ada Kiai besar, ada Kiai kecil, ada Kiai Slamet dan sebagainya, ya macam-macam,” tambahnya. 

Lebih jauh, Gus Yahya menganggap penggunaan gelar “Gus” adalah urusan pribadi yang tidak perlu diperdebatkan. Dia menekankan bahwa masyarakat seharusnya tidak teralihkan oleh isu-isu semacam ini dan lebih fokus pada hal-hal yang lebih substantif.

“Jadi menurut saya ini bukan itu yang harus kita pikirkan. Orang pengen dipanggil Gus kok ndak boleh. Ya nggak apa-apa,” pungkasnya.

Sebelumnya, polemik pemanggilan Gus ini usai kasus Miftah Maulana Habiburrahman Gus Miftah yang viral karena mengolok-olok penjual es keliling. Gelar “Gus” yang dipakai Gus Miftah pun menjadi sorotan.

Bahkan, muncul informasi di media sosial jika Miftah bukanlah Gus, sehingga ada seruan untuk tidak memanggilnya dengan gelar Gus lagi. Hal inilah kemudian membuat kritik pemanggilan Gus oleh publik, termasuk beberapa tokoh agama di Indonesia. 

Topik Menarik