Pemerintah Targetkan 5.000 Dapur Makan Bergizi Gratis Beroperasi Hingga Akhir Tahun 2025
JAKARTA - Pemerintah menargetkan sebanyak 5.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis bakal beroperasi hingga akhir tahun 2025. Dapur-dapur itu akan beroperasi untuk menjalankan program makan bergizi gratis.
"Di akhir tahun 2025 nanti diharapkan akan ada sekitar 5.000 dapur makan bergizi gratis," kata Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi dalam keterangan persnya, Minggu (5/1/2025).
Ia menjelaskan 5.000 dapur makan bergizi gratis ini diharapkan bisa melayani sedikitnya 15 juta penerima manfaat. Hasan juga memastikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menyiapkan setiap dapur makan bergizi gratis sesuai standar prosedur.
"(5.000 dapur) bisa melayani sedikitnya 15 juta penerima manfaat dan paling banyak bisa melayani sekitar 20 juta penerima manfaat," tutur dia.
Hasan juga menjelaskan penerima manfaat dalam program ini bukan hanya diberikan kepada anak-anak sekolah. Makan bergizi gratis juga menyasar ibu-ibu hamil hingga anak balita.
"Tidak hanya anak sekolah yang akan menerima manfaat ini, tetapi juga ibu-ibu hamil dan anak balita akan menjadi penerima manfaat dari program makan bergizi gratis ini," tutupnya.
Sebagai informasi, pemerintah resmi memulai program makan bergizi gratis pada Senin (6/1). Program ini dimulai bertahap dengan awalnya membuka sebanyak 190 SPPG atau dapur makan bergizi gratis di 26 provinsi.
Program ini diharapkan mampu memenuhi minimal sepertiga kebutuhan gizi harian dari penerima manfaat. Lebih jauh dari itu, program ini juga diharapkan menurunkan tingkat malnutrisi anak, menurunkan prevelensi stunting dan dapat meningkatkan pertisipasi belajar dan memperkuat belajar siswa sekaligus menggerakan ekonomi lokal.
"Kami mengharapkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar program dari Presiden Praowo ini bisa sukses, bisa berjalan dengan baik dan diterima dengan masyarakat Indonesia. Dan yang terpenting memberikan manfaat bagi anak-anak Indonesia untuk menyongsong masa depan kita semua," kata Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.