Makan Bergizi Gratis Dimulai, Pemkot Tangsel Siap Dukung Penuh Program Pusat
CIPUTAT - Program makan bergizi gratis dimulai serentak di berbagai daerah pada Senin 7 Januari 2025. Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi salah satu daerah yang menjalankan program yang digagas pemerintah pusat.
Dukungan penuh diberikan Pemerintah Kota Tangsel. Pada hari pertama, distribusi makanan yang dilakukan Badan Gizi Nasional (BGN) menyasar lokasi radius 5 Kilometer dari dapur umum yang terletak di wilayah Serpong.
"Jadi, ini hari pertama, semuanya dari Badan Gizi Nasional sambil kami menunggu juknis buat keberlanjutannya seperti apa khusus di sekolah-sekolah lain," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdik) Tangsel, Deden Deni, pada Senin 6 Januari 2025.
Deni mengungkapkan, bahwa program ini baru mencakup 7 sekolah terdekat, salah satunya adalah SDN Lengkong Wetan 1, dengan sekitar 500 siswa yang menerima makan siang yang sudah dipastikan sesuai dengan standar gizi yang dibutuhkan.
Live di RCTI dan GTV! Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024
"Kurang lebih di SDN Lengkong Wetan 1 ada 500 sekian siswa yang sudah didistribusikan. Sudah dilakukan makan siangnya. Alhamdulillah sukses, tadi saya tanya bagaimana ke guru, makanan tidak sisa berarti kan menunya sesuai dengan anak-anak," tuturnya.
Mekanisme program Makan Bergizi Gratis, menurutnya, saat ini masih berada di bawah kendali BGN, dengan pengaturan lebih lanjut yang ditetapkan BGN. Target penerima program ini adalah 235 ribu siswa di tingkat TK hingga SMP di Tangsel.
"Kita tunggu arahan dari BGN. Tentu kan itu harus seragam harus sama kemasannya supaya semua seragam dengan ketentuan yang ditetapkan BGN kita tunggu, mudah-mudahan dalam waktu dekat," katanya.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel, Nindy Sabrina mengatakan, bahwa setiap hari bakal disajikan menu berbeda. Hal tersebut perlu dilakukan agar para siswa tidak bosan dengan menunya.
"Biar tidak bosan, jadi setiap hari selama 22 hari itu menunya selalu berbeda. Menu yang kami buat mengikuti standardisasi gizi yang sudah ditetapkan," ujar Nindy.
Menurut Nindy, pada hari pertama memiliki target awal melibatkan 7 sekolah mulai dari SD, SMP, hingga SMA yang berada di Tangsel. Ia memastikan, bahwa menu yang disiapkan sudah mengikuti standar gizi yang telah ditetapkan oleh ahli gizi, dengan kandungan karbohidrat, protein, dan lemak yang sesuai.
Dinas Kesehatan Kota Tangsel juga terlibat dalam memastikan bahwa makanan yang diberikan selalu higienis. "Memang semuanya sudah diukur, jadi ada patokannya. Kami juga punya ahli gizi sendiri, sudah ada standar gizinya sendiri," katanya.
Program ini juga dirancang dengan dapur yang berfungsi menyiapkan makanan untuk 3.000 siswa dan menggunakan tenaga kerja yang merupakan warga lokal untuk mengelola dapur serta menyediakan bahan baku seperti sayur dan susu.
Program ini diharapkan dapat memberi dampak positif pada pemenuhan gizi siswa serta memberdayakan masyarakat sekitar. Lokasi dapur juga disiapkan tak jauh dari sekolah.
"Kami mengupayakan pemberdayaan warga sekitar, baik untuk tenaga kerja di dapur maupun sebagai penyedia bahan baku seperti sayur dan susu," katanya.
Sebelumnya, kata Nindy, pihaknya telah melakukan survei dan menemukan banyak siswa di Tangsel yang berangkat ke sekolah tanpa sarapan. Sehingga, makanan disalurkan kepada para siswa pada saat waktu istirahat pertama.
"Kami sebenarnya menyesuaikan jam-jam. Jadi, kalau anak SD kelas 1 sampai kelas 3, kadang mereka pulangnya pukul 10.00 WIB. Jadi, kami kasihnya pukul 09.00 WIB," pungkasnya.