Menhan RI dan Jepang Bertemu, Bahas Ancaman Penanggulangan Bencana hingga Terorisme
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin dan Menhan Jepang Nakatani Gen menggelar pertemuan guna membahas sejumlah isu, di antaranya mengenai tantangan global terhadap ancaman terorisme, hingga penanggulangan bencana alam.
"Ada beberapa isu yang memang tadi disampaikan tantangan global yang dihadapi di kawasan seperti misalnya terorisme, penanggulangan bencana yang memang secara konkret sudah dilakukan antara Indonesia dengan Jepang," kata Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang kepada wartawan, Selasa (7/1/2025).
1. Jajaki Kerjasama
Di sisi lain, Frega mengatakan, pertemuan tersebut turut membahas kerja sama, dan potensi-potensi ke depan yang bisa dijajaki Indonesia maupun Jepang.
"Kurang lebih ada empat pilar tadi yang menjadi empat pokok dari pembicaraan. Pertama adalah peningkatan komunikasi di level tingkat tinggi. Kedua terkait kerjasama di level satuan. Ketiga ini terkait dengan penguatan pertukaran personil dan komunikasi. Terakhir adalah promosi kerjasama peralatan militer," katanya.
Frega menjelaskan, pertemuan yang digelar secara tertutup selama dua jam di Gedung Kementerian Pertahanan (Kemhan) itu, juga menyinggung soal situasi terkini di Laut China Selatan (LCS).
2. Pendekatan Multirateral dan Bilateral
Frega menjelaskan, baik Indonesia dan Jepang telah sepakat bahwa pendekatan multilateral, dan pendekatan bilateral akan terus digunakan oleh kedua negara.
"Untuk upaya-upaya konstruktif membangun perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik," katanya.
"Tentunya Indonesia dan Jepang pun memahami bahwa ada ketegangan, ada dinamika, yang memang tidak bisa dihindari tapi pada prinsipnya semuanya mengacu pada upaya-upaya menyelesaikannya secara internasional, UNCLOS," sambungnya.
Frega mengatakan, yang paling penting adalah Indonesia mengadopsi politik luar negeri bebas aktif, sehingga Indonesia pun tetap menjaga.
"Makanya kita menjajaki hubungan dengan Jepang. Kita tidak berpihak, kita membuka peluang dengan siapa saja termasuk Jepang," ucapnya.