200 Rumah Korban Gempa Cianjur Siap Huni, Hasil Kolaborasi dengan UEA
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meresmikan program 200 unit hunian tetap untuk korban gempa Cianjur 2022. Program ini merupakan kolaborasi beberapa lembaga di antaranya Human Initiative, pemerintah Uni Emirat Arab melalui International Charity dan Dubai Islamic Bank, serta Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Gus Ipul menegaskan, kolaborasi ini mencerminkan kedekatan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab sebagai mitra strategis. "Komitmennya untuk terus menjalin kerja sama dan membangun hubungan baik dengan Indonesia, kami mengapresiasi, dan memberikan rasa hormat sekaligus mengucapkan terima kasih," kata Gus Ipul di Lapangan PKBM Sarbini, Rabu (15/1/2025).
7 Letjen TNI AD Bertugas di Mabes TNI, Nomor 4 Gabungkan Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama Akmil 1993
Hunian tetap yang dibangun untuk 200 keluarga atau 729 jiwa ini mengadopsi desain Rumah Tahan Gempa dengan luas 5x6 meter. Setiap rumah dilengkapi dengan 1 kamar mandi, 1 dapur, 1 ruang santai, dan 2 kamar tidur. Kemensos juga memberikan bantuan berupa paket peralatan dapur untuk mendukung kebutuhan dasar keluarga penerima program rumah layak huni. Kedepan Kemensos juga akan berkolaborasi dengan Human Initiative dan Pemerintah Uni Emirat Arab dalam program pemberdayaan sosial.
Gus Ipul berpesan untuk menjadikan bantuan rumah layak huni tersebut sebagai tanggung jawab dan dirawat dengan baik. Salah satu caranya adalah dimulai dengan hal kecil seperti menjaga kebersihan. Dengan rumah yang bersih akan menjadikan penghuninya sehat dan nyaman.
Duta Besar UEA, Abdulla Salem Al Dhaheri, menyampaikan bahwa pembangunan hunian ini menunjukkan solidaritas dan nilai kemanusiaan kedua negara. “Terima kasih Republik Indonesia atas dukungan dan bantuannya serta semua yang diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan dengan melibatkan masyarakat setempat," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyampaikan bahwa gempa berkekuatan 5,6 magnitudo pada 2022 berdampak pada 18 kecamatan dan 200 desa di wilayah Cianjur. Berkat kolaborasi dan bantuan dari pemerintah pusat, bencana gempa bumi Cianjur dapat pulih dalam waktu dua tahun. Menjadikan penanganan bencana tercepat di Indonesia.
Presiden Human Initiative, Tomy Hendrajati, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya menyediakan hunian tetap, tetapi juga pemberdayaan ekonomi bagi warga penerima program. “Kami memberikan program usaha untuk ibu-ibu penerima rumah layak huni,” katanya.
Program pemberdayaan meliputi 50 penerima Bantuan Modal Usaha, 125 Sahabat Gizi Balita, dan 25 penerima Program Bunga Krisan.
Selain itu, tersedia program lanjutan berupa pemberian modal usaha individu dan kelompok, dengan rincian: pedagang kecil (79 KK), hortikultura (33 KK), pertanian (28 KK), peternakan (14 KK), toko kelontong (25 KK), jasa cukur dan percetakan (3 KK), toko pakaian (5 KK), budidaya ikan (4 KK), menjahit (3 KK), dan bengkel (6 KK).
Rini (23), salah satu penerima manfaat, menyampaikan rasa syukur atas bantuan tersebut. “Alhamdulillah, saya sangat senang mendapat rumah ini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu semoga semakin berkembang,” katanya.