Cara Diet ala Azizah Salsha, Ternyata Punya Banyak Dampak Buruk untuk Kesehatan
Azizah Salsha merupakan salah satu sosok selebriti Tanah Air yang terkenal memiliki body goals yang kerap menjadi idaman kaum hawa.
Rupanya, ada rahasia di balik tubuh langsing dari istri pesepak bola Pratama Arhan tersebut. Meski sudah menikah, Azizah sukses mempertahankan tubuh idealnya.
Berikut cara diet ala Azizah Salsha, rahasia di balik tubuh langsingnya, dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Minggu (19/1/2025).
Azizah Salsha pernah mengungkapkan rahasia dietnya melalui postingan di akun Instagram pribadinya, @acadumpie, beberapa waktu lalu.
Rupanya, puteri anggota DPR-RI, Andre Rosiade itu menjalani diet cepat dan ketat hingga sukses membuat berat badannya turun hingga 10 kilogram setelah menikah.
Saat itu, Azizah sempat memposting potret dirinya dengan potret timbangan berat badannya, dari 54 kilogram menjadi 44 kilogram. Meski begitu, postingan tersebut kini telah dihapus.
"Diet kilat dari 54 kilogram," tulis Azizah, sambil melampirkan potret perut yang sangat rata.
Bahkan, diet kilat yang Azizah lakukan sempat membuat perubahan drastis pada bentuk tubuhnya.
Selain pipinya yang menjadi tirus, garis tulang pipi dan dagu yang cukup terlihat, kaki Azizah bahkan disebut-sebut sampai menyerupai batang lidi denga memanjang dan kecil.
Meski begitu, pola diet yang pernah dilakukan Azizah Salsha itu ternyata tak sepenuhnya baik dan aman lho untuk kesehatan.
Justru, ada sejumlah dampak buruk di balik cara diet ketat dan cepat seperti yang dilakukan Azizah tersebut. Berikut di antaranya, melansir dari laman Kementerian Kesehatan RI.
Penurunan berat badan yang dilakukan secara cepat dan drastis dapat menyebabkan kehilangan sejumlah besar air, elektrolit, mineral, jaringan otot dan protein yang berada di jaringan lemak bebas.
Hal ini berisiko terhadap terjadinya kelelahan, dehidrasi, terganggunya daya tahan dan keseimbangan elektrolit serta aminorea (berhentinya mentrusasi pada wanita).
Selain itu, bahaya diet ekstrem untuk kesehatan selanjutnya adalah dapat menyebabkan malnutrisi, yaitu kondisi ketika terjadi ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh.
Dalam jangka panjang, malnutrisi juga bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti anemia dan osteoporosis.
Malnutrisi membuat tubuh kekurangan nutrisi tertentu, termasuk vitamin dan mineral. Hal tersebut bisa memengaruhi kerja sistem imun tubuh dalam melawan berbagai infeksi patogen. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terserang penyakit.
Diet ekstrem juga dapat menyebabkan seseorang tidak bisa memperoleh asupan karbohidrat, protein, lemak, dan serat yang cukup.
Padahal, asupan nutrisi tersebut bisa membantu menjaga kadar gula darah (glukosa) dan hormon insulin agar tetap stabil.
Diet ekstrem juga sering kali membuat seseorang cenderung mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula untuk mendapatkan energi lebih cepat.
Hal ini bisa menyebabkan fluktuasi kadar gula darah secara drastis sehingga dapat membuat tubuh menjadi lebih mudah lapar.
Umumnya, diet ekstrem dilakukan dengan mengurangi asupan kalori secara drastis. Cara ini tidak hanya mengurangi kadar lemak di dalam tubuh, namun juga berpotensi menghilangkan massa otot dalam jumlah banyak.
Sebab, saat asupan kalori tidak tercukupi, tubuh akan memecah protein dalam tubuh untuk dijadikan sumber energi.
Bahkan, pada kasus yang lebih parah, diet ketat juga berisiko menyebabkan atrofi (penyusutan otot) pada otot jantung. Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat memicu terjadinya aritmia (gangguan irama jantung).