Saham Allo Bank (BBHI) Milik CT Anjlok hingga 91,4

Saham Allo Bank (BBHI) Milik CT Anjlok hingga 91,4

Terkini | okezone | Rabu, 22 Januari 2025 - 08:58
share

JAKARTA - Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) terjebak dalam tren penurunan usai menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) beberapa tahun lalu.
Pada perdagangan kemarin, Bank digital milik CT Corp ini ditutup melemah 2,13 ke level Rp690 per saham pada Selasa (21/1/2025).

1. Penurunan Saham BBHI

Saham BBHI terus mengalami pelemahan melemah sejak melakukan rights issue. Tercatat, saham BBHI terjun hingga 91,48 dari rekor tertingginya. Dalam satu bulan terakhir, saham besutan Chairul Tanjung (CT) ini telah terkoreksi 14,29. Bahkan, sepanjang setahun terakhir, saham BBHI anjlok hingga 45,88, mengukuhkan tren penurunan signifikan.
Pada perdagangan 11 Januari 2022, saham BBHI sempat menyentuh level ATH di Rp8.100 per saham, didukung pelaksanaan aksi korporasi berupa penambahan modal melalui rights issue.
Anjloknya saham milik CT Corp ini menjadi sinyal bahwa para investor mengambil aksi ambil untung (profit-taking) besar-besaran. 

2. Aksi Korporasi BBHI

Kilas balik, rights issue BBHI pada awal 2022 sempat menjadi sorotan. Aksi ini melibatkan nama besar seperti Grup Salim, unicorn teknologi Bukalapak, hingga raksasa ride-hailing GRAB. Selain itu, Carro, Growtheum Capital Partners, dan Traveloka juga berpartisipasi, menyuntikkan modal inti BBHI sebesar Rp4,80 triliun.

3. Kinerja Keuangan BBHI

Performa keuangan BBHI kini juga menunjukkan tekanan. BBHI mencatatkan laba bersih sebesar Rp302,59 miliar hingga kuartal III-2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 10,69 secara tahunan (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp338,82 miliar.
Penurunan laba bersih ini terjadi meskipun pendapatan bunga bersih BBHI mengalami pertumbuhan 8,18 YoY, naik menjadi Rp818,69 miliar hingga kuartal III-2024 dari Rp756,77 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Singkatnya, kinerja saham dan keuangan yang melemah ini menjadi tantangan besar bagi BBHI di tengah ekspektasi pasar terhadap bank digital yang semakin memudar.

Topik Menarik