Beda dengan Pinjol, Pinjaman Daring Bisa Tingkatkan Ekonomi RI

Beda dengan Pinjol, Pinjaman Daring Bisa Tingkatkan Ekonomi RI

Terkini | okezone | Rabu, 22 Januari 2025 - 18:28
share

BANDUNG - Pinjaman daring (pindar) telah memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Hal ini disampaikan Ketua Klaster Pendanaan Produktif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Tofan Saban. 


Menurutnya tak seperti pinjaman online (pinjol) yang mencekik masyarakat, pinjaman daring diklaim telah memberikan banyak manfaat terlebih bagi sektor produktif, di mana pendanaan yang disalurkan telah berhasil meningkatkan kesejahteraan.


1.    Regulasi Jelas


Tofan menjelaskan pinjaman daring memiliki regulasi yang jelas, lebih ramah terhadap kreditur, serta kerap membantu sektor produktif. Sementara pinjaman online tidak memiliki payung hukum sehingga skema bunga dan penagihannya cenderung memberatkan.


"Pinjaman daring telah memberikan dampak positif bagi perekonomian. Sektor yang paling menikmati adalah sektor produktif," kata Tofan dalam acara AFPI Journalist Workshop di Bandung, Rabu (22/1/2025).


"Dengan adanya sektor produktif yang meningkat, otomatis yang lainnya pun terjadi satu hal positif, baik dari sisi bidang pekerjaannya, pemerintah kemiskinan, peningkatan ekonomi PDB pun semakin meningkat," lanjutnya.


2.    Lakukan Riset


Lebih jauh Tofan menyebut bahwa AFPI sendiri terus melakukan riset terkait apa yang harus dilakukan Pindar ke depan untuk melakukan peningkatan layanan guna mendongkrak perekonomian. Menurutnya ini jadi hal penting yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 


3.    Pindar dan Pinjol


Hal senada juga diungkap oleh Kuseryansyah selaku Ketua Bidang Hubungan Masyarakat AFPI. Diungkap olehnya, pindar berbeda dengan pinjol yang kerap menimbulkan ancaman yang bisa memberikan kerugian finansial di tengah masyarakat.


"Tentang bunga dan biaya, di pindar diatur regulasi. Tak boleh melebihi ketentuan. Sedangkan pinjol ilegal suka-suka. Sementara banyak anggota masyarakat yang BU (butuh uang). Makanya mereka memanfaatkan situasi demikian,” sebutnya.


“Kalau pinjol ilegal berhubungan dengan debt colector yang nggak ada aturannya. Kalau di Pindar ada saluran, disediakan, difasilitasi untuk menyampaikan setiap keluhan untuk melindungi user,” pungkasnya.

Topik Menarik