Psikolog Ungkap Pentingnya Kesehatan Mental di Tempat Kerja, Bisa Tingkatkan Produktivitas
Direktur Senior American Psychological Association (APA), Amanda Clinton, Direktur Senior APA untuk Urusan Internasional memberikan pandangan mendalam mengenai Psychological Safety di tempat kerja. Ia menyoroti bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang aman secara psikologis dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas.
“Hal ini semakin relevan di dunia kerja yang penuh tekanan dan tantangan saat ini, di mana kesejahteraan psikologis (kesehatan mental) karyawan menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan organisasi,” ucapnya di Manhattan Hotel, Rabu 22 Januari 2025.
Amanda berbicara dalam International Seminar and National Leadership Forum: APA in Indonesia 2025 yang diadakan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) bekerja sama dengan APA. Ini merupakan pertama kalinya APA mengadakan acara serupa di Indonesia
Adaoun Tema besar yang diusung, "The Future of Psychology: How Psychological Science and Practice Contribute in Building the Nation", menyiratkan harapan besar agar ilmu psikologi dapat berkontribusi lebih dalam memperkuat pondasi sosial dan mental bangsa.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri dari psikolog, akademisi, mahasiswa, serta praktisi di berbagai sektor. Seminar dibuka oleh Dr. Berry Juliandi, selaku Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI.
Dr. Berry menyatakan psikologi memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang sehat mentalnya dan berdaya saing tinggi. Pernyataan tersebut sejalan dengan tema seminar yang ingin menggali lebih dalam bagaimana sains dan praktik psikologi dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan negara. Selain itu, Dr. Berry juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam pengembangan profesi psikologi.
"Dengan adanya kolaborasi internasional antara asosiasi profesi di Indonesia dan luar negeri, kita bisa melakukan benchmarking dan berbagi pengetahuan yang pada akhirnya akan meningkatkan praktik terbaik dalam dunia psikologi di Indonesia," lanjutnya.
Razia dan Tes Urine di Dua Tempat, BNNP Sumsel Dapati 11 Pengunjung Positif Mengandung Metamfetamin
Diskusi selama seminar berlangsung sangat interaktif. Para peserta tak hanya mendengarkan paparan para ahli, tetapi juga aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan mengenai penerapan ilmu psikologi di Indonesia. Topik-topik yang dibahas mencakup masa depan pendidikan psikologi, pengintegrasian layanan psikologi dalam perawatan kesehatan primer, hingga pentingnya kesejahteraan psikologis di lingkungan kerja. Momen ini menjadi sangat berharga untuk memperkuat jaringan antar profesional psikologi di Indonesia dan luar negeri.
Seminar ini tidak hanya berhenti di Jakarta. HIMPSI telah merencanakan rangkaian seminar serupa di Surabaya pada 24 Januari 2025 dan Bali pada 26 Januari 2025. Dengan harapan dapat memperluas cakupan diskusi dan melibatkan lebih banyak peserta, HIMPSI berharap dapat terus memperkuat kontribusi psikologi dalam pembangunan sosial di Indonesia.
Sebagai langkah lanjutan, HIMPSI dan APA juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang bertujuan untuk memperkuat pengembangan pendidikan dan penelitian dalam bidang psikologi di Indonesia. MoU ini diharapkan akan membuka jalan bagi berbagai program dan inisiatif yang lebih inovatif, serta mendalam dalam dunia psikologi.
Dengan suksesnya seminar ini, HIMPSI dan APA telah menunjukkan bahwa psikologi lebih dari sekadar ilmu klinis, tetapi juga memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa. Melalui kolaborasi internasional yang semakin erat, Indonesia dapat mengembangkan kebijakan dan praktik psikologi yang tidak hanya relevan di tingkat lokal, tetapi juga di dunia internasional.