6 Penyebab Utama Kolestrol Sering Naik Setelah Lebaran
Setelah Lebaran, banyak orang mengalami kenaikan kadar kolesterol. Hal ini biasanya disebabkan oleh pola makan yang berubah selama merayakan hari kemenangan.
Kolesterol naik artinya kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Kolesterol sendiri adalah lemak yang diproduksi oleh hati dan juga diperoleh dari makanan.
Jika kadarnya terlalu tinggi, terutama kolesterol jahat (LDL), maka bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.
Berikut beberapa penyebab utama mengapa kolestrol melonjak naik setelah Lebaran, dirangkum Okezone dari berbagai sumber.
1. Konsumsi Makanan Berlemak Tinggi
Berbagai jenis lauk favorit saat Lebaran seperti opor ayam, rendang, gulai, dan sambal goreng ati mengandung santan dan minyak yang tinggi lemak jenuh yang ternyata berkontribusi terhadap peningkatan kolestrol.
Pasalnya, deretan makanan tersebut mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), dan berisiko menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung.
2. Makan Berlebihan
Saat Lebaran, banyak orang sulit mengontrol porsi makan karena berbagai hidangan lezat tersedia sepanjang hari.
Makan berlebihan bisa menyebabkan kolesterol naik, terutama jika makanan yang dikonsumsi tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan gula.
3. Kurangnya Serat
Makanan berserat seperti sayuran dan buah sering terlupakan saat Lebaran, padahal serat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL).
Kurang serat bisa menyebabkan kolesterol naik. Serat, terutama serat larut, berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dengan cara mengikat lemak dan kolesterol di saluran pencernaan, lalu membuangnya melalui feses sebelum diserap oleh tubuh.
4. Konsumsi Makanan Manis Berlebihan
Kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju mengandung gula dan lemak tinggi, yang bisa meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.
Gula berlebih diubah menjadi trigliserida, sejenis lemak dalam darah yang jika terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan memperburuk kadar kolesterol jahat (LDL).
5. Kurang Aktivitas Fisik
Selama libur Lebaran, banyak orang lebih banyak duduk dan kurang bergerak, yang menyebabkan lemak lebih mudah menumpuk di dalam darah, termasuk kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.
Padahal, aktivitas fisik membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL), yang berfungsi membersihkan kolesterol jahat dari pembuluh darah. Jika kurang bergerak, kadar HDL menurun dan risiko penyumbatan arteri meningkat.
6. Begadang dan Kurang Tidur
Kurang tidur dapat mengganggu metabolisme lemak, sehingga meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Ini karena kurang tidur mengganggu metabolisme tubuh, termasuk cara tubuh mengatur lemak dan kolesterol.
Kurang tidur membuat tubuh lebih sulit memproses lemak, sehingga kadar kolesterol jahat (LDL) cenderung meningkat dan kolesterol baik (HDL) menurun.
Untuk menghindari lonjakan kolesterol setelah Lebaran, cobalah menyeimbangkan makanan, perbanyak serat, kurangi makanan berlemak dan manis, serta tetap aktif bergerak.