Miss Finlandia 2025 Dicopot, PM Ikut Orpo Ikut Angkat Bicara

Miss Finlandia 2025 Dicopot, PM Ikut Orpo Ikut Angkat Bicara

Gaya Hidup | okezone | Kamis, 18 Desember 2025 - 10:00
share

JAKARTA - Miss Finlandia 2025 tersandung kasus rasisme. Situasi ini berujung merusak citra negara asalnya di kancah internasional. 

Bahkan kejadian ini juga mendapat respons dari PM Finlandia, Petteri Orpo. Saat konferensi di sela-sela pertemuan dengan para pemimpin Eropa PM Orpo pun angkat bicara.

Kontroversi ini bermula setelah Miss Finlandia 2025, Sarah Dzafce mengunggah foto pada September lalu yang kemudian viral di media sosial. 

Dalam foto itu, ia tampak menarik kedua ujung matanya ke samping yang kemudian ditafsirkan sebagai stereotip rasis terhadap fitur wajah orang Asia.

Terlebih unggahan itu disertai teks bahasa Finlandia yang berarti “akan makan dengan orang Tionghoa”. Gestur dan caption itu pun lantas memicu reaksi keras di media sosial. 

Akhirnya, organisasi Miss Finland mencopot gelar Dzafce pada 11 Desember 2025. Penyelenggara menegaskan bahwa mereka tidak menolerir bentuk rasisme atau diskriminasi apa pun, terlebih gelar Miss Finland membawa tanggung jawab moral serta representasi yang lebih luas. Posisi Dzafce akhirnya digantikan oleh runner-up pertama, Tara Lehtonen sebagai Miss Finland 2025 yang baru.  

Meski sebelumnya Dzafce telah meminta maaf atas foto tersebut, namun Perdana Menteri Orpo mengatakan bahwa insiden ini bukan sekadar masalah kontes kecantikan. Ia pun menegaskan bahwa rasisme tidak dapat diterima.

“Saya secara pribadi tidak menerima rasisme dalam bentuk apa pun,” ucap Orpo dalam keterangan kepada wartawan.

Sementara itu Dzafce dalam permintaan maafnya mengakui bahwa dirinya bersalah dan menyesal atas tindakan tersebut. Ia juga mengakui tanggung jawabnya sebagai Miss Finland dan ingin menjadikan hal kejadian ini sebagai pembelajaran.

Skandal ini tidak hanya menjadi sorotan di Finlandia, tetapi juga memicu reaksi keras di media sosial. Banyak pihak mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh figur terkenal apalagi mewakili sebuah negara, memiliki dampak yang besar.

 

Kontroversi ini bermula setelah Miss Finlandia 2025, Sarah Dzafce mengunggah foto pada September lalu yang kemudian viral di media sosial. Dalam foto itu, ia tampak menarik kedua ujung matanya ke samping yang kemudian ditafsirkan sebagai stereotip rasis terhadap fitur wajah orang Asia.

Terlebih unggahan itu disertai teks bahasa Finlandia yang berarti “akan makan dengan orang Tionghoa”. Gestur dan caption itu pun lantas memicu reaksi keras di media sosial. 

Akhirnya, organisasi Miss Finland mencopot gelar Dzafce pada 11 Desember 2025. Penyelenggara menegaskan bahwa mereka tidak menolerir bentuk rasisme atau diskriminasi apa pun, terlebih gelar Miss Finland membawa tanggung jawab moral serta representasi yang lebih luas. Posisi Dzafce akhirnya digantikan oleh runner-up pertama, Tara Lehtonen sebagai Miss Finland 2025 yang baru.  

Meski sebelumnya Dzafce telah meminta maaf atas foto tersebut, namun Perdana Menteri Orpo mengatakan bahwa insiden ini bukan sekadar masalah kontes kecantikan. Ia pun menegaskan bahwa rasisme tidak dapat diterima.

“Saya secara pribadi tidak menerima rasisme dalam bentuk apa pun,” ucap Orpo dalam keterangan kepada wartawan.

Sementara itu Dzafce dalam permintaan maafnya mengakui bahwa dirinya bersalah dan menyesal atas tindakan tersebut. Ia juga mengakui tanggung jawabnya sebagai Miss Finland dan ingin menjadikan hal kejadian ini sebagai pembelajaran.

Skandal ini tidak hanya menjadi sorotan di Finlandia, tetapi juga memicu reaksi keras di media sosial. Banyak pihak mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh figur terkenal apalagi mewakili sebuah negara, memiliki dampak yang besar.

Topik Menarik