Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil di Moskow

Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil di Moskow

Terkini | okezone | Senin, 22 Desember 2025 - 16:58
share

JAKARTA – Seorang jenderal Rusia tewas dalam serangan bom mobil di Moskow pada Senin (22/12/2025), kata para pejabat. Komite Investigasi Rusia mengatakan Letnan Jenderal Fanil Sarvarov tewas setelah sebuah bom yang ditanam di bawah mobil meledak.

Sarvarov, 56 tahun, adalah kepala departemen pelatihan operasional angkatan bersenjata, tambah komite tersebut, sebagaimana dilansir BBC.

Komite tersebut menyelidiki kemungkinan keterlibatan dinas intelijen Ukraina dalam pembunuhan tersebut. Kyiv belum memberikan komentar terkait kematian Sarvarov.

Sarvarov meninggal di rumah sakit akibat luka-lukanya, kata komite tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka telah membuka penyelidikan atas kasus pembunuhan dan perdagangan ilegal bahan peledak.

Para penyelidik telah dikirim ke lokasi kejadian, di area parkir dekat blok apartemen di selatan ibu kota Rusia.

Gambar dari lokasi menunjukkan sebuah mobil putih yang rusak parah dengan pintu-pintu hancur, dikelilingi kendaraan lain di tempat parkir.

 

Menurut media Rusia, Sarvarov sebelumnya ikut serta dalam operasi tempur selama konflik Ossetia-Ingush dan perang Chechnya pada 1990-an dan awal 2000-an, serta memimpin operasi di Suriah antara 2015–2016.

Vladimir Putin diberitahu tentang kematian Sarvarov segera setelah kejadian, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, sejumlah pejabat militer telah menjadi sasaran di ibu kota Rusia.

Jenderal Yaroslav Moskalik tewas dalam serangan bom mobil di Moskow pada April, sementara Jenderal Igor Kirillov meninggal pada Desember 2024 ketika sebuah alat peledak yang disembunyikan di dalam skuter diledakkan dari jarak jauh.

 

Sebuah sumber Ukraina kemudian mengatakan kepada BBC bahwa Kirillov dibunuh oleh dinas keamanan Ukraina, meskipun hal ini tidak pernah dikonfirmasi secara resmi. Sebagai kebijakan, Ukraina tidak pernah secara resmi mengakui atau mengklaim tanggung jawab atas serangan yang ditargetkan.

Topik Menarik