Cerita Menag Nasaruddin soal Megawati Punya Koleksi Satu Bundel Tulisannya

Cerita Menag Nasaruddin soal Megawati Punya Koleksi Satu Bundel Tulisannya

Nasional | okezone | Rabu, 24 Desember 2025 - 05:48
share

JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan dirinya mempunyai kebiasaan menulis sejak zaman kuliah dulu. Bahkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga mempunyai koleksi tulisannya.

Nasaruddin bercerita kebiasaan menulis itu tak terlepas dari sejarah hidupnya yang bekerja sebagai penulis artikel di media sejak masa kuliah. Hingga hari ini bahkan dirinya aktif menulis untuk halaman pertama media konvensional.

"Pekerjaan saya hanya menulis. Sampai hari ini, tiap hari saya menulis tiga artikel. Boleh teman-teman lihat di koran, di halaman pertama itu, dan itu bukan tulisan biasa. Pasti media tidak akan muat kalau itu tidak ada bobotnya," ujar Nasaruddin dalam dialog bersama media di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (23/12/2025) malam.

Nasaruddin kemudian bercerita sempat bertemu Megawati. Dalam pertemuan itu, ia baru mengetahui bahwa Presiden ke-5 itu ternyata mengoleksi tulisannya.

Dia bercerita bahwa koleksi tulisannya itu dibentuk klipping dan disimpan dalam satu bundel. Menurutnya, Megawati kagum lantaran tulisannya itu bernilai tausiah politik.

"Dan saya kemarin ketemu Bu Mega, 'saya tidak pernah mengkliping koran-koran. Satu-satunya seumur hidup saya yang saya kliping itu tulisan-tulisannya Pak Nasaruddin di media'," ujar Nasaruddin menceritakan pertemuan itu.

"Terus panggil ajudannya atau sekretarisnya, 'iya, Bu, ini bundelannya'. Jadi saya sendiri juga enggak kliping, Bu Mega mengkliping. Dan itu ternyata bacaan politik, tausiah politik itu," lanjutnya.

 

Bahkan kebiasaan menulis itu belum hilang sampai sekarang, Nasaruddin bercerita bahwa dirinya juga diminta media konvensional lainnya untuk mengisi tulisan selama bulan suci Ramadan.

Dalam kesempatan ini, ia lantas bercerita bahwa dirinya memakai waktu singkat di pagi buta untuk menulis dan membaca. Bahkan, kebiasaan menulis ini membuat waktu tidurnya juga ikut terpangkas.

"Kapan waktu saya menulis? Saya bangun jam 2 pagi. Jadi jam tidur saya deep sleep-nya itu hanya satu jam satu tahun ini. Dua bulan terakhir ini, tidak pernah deep sleep saya itu lebih dari satu jam, paling 45 menit. Karena kapan saya menulis, kapan saya membaca? Tapi saya bersyukur Tuhan memberikan kesehatan," pungkasnya.

Topik Menarik